Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Heru Winarko, menyebutkan penyalahgunaan narkoba di Provinsi Sumatra Utara dalam tingkat yang mengkhawatirkan. Narkoba adalah masalah serius di Sumut. Salah satu kelompok pengguna di Sumut adalah remaja yang jumlahnya mencapai 130.000 lebih. Hal itu disebutkan Heru Winarko saat bersilaturahmi dengan Gubsu, Edy Rahmayadi, di Aula Gubernuran, Jalan Sudirman Medan, Minggu (18/8/2019) sore.
Tahun lalu dari 3,6 juta pengguna narkoba di Indonesia, sebut Heru, 57% diantaranya adalah yang termasuk kategori mencoba-coba. Kemudian 20 % adalah reaksional atau rutin menggunakan minimal seminggu dua kali. Sisanya, adalah pecandu.
Terkait hal itu, dilakukan asesmen untuk memastikan kriteria mana-mana yang harus direhab dan harus ditahan karena terlibat sindikat jaringan narkoba sebagai bagian dari penanganan masalah narkoba. Namun dengan mengasesmen tidaklah cukup.
Heru yang datang didampingi Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto, menyarankan agar dalam penanganannya untuk melibatkan kearifan lokat adat istiadat di Sumut. Di Bali, ujarnya mencontohkan, pemberantasan narkoba melibatkan kepala desa.
Begitu juga di Padang, sebut Heru Winarko, melibatkan ninik mamak. Seseorang yang memakai narkoba di Bali akan dikeluarkan dari 'banjar' sebagai hukuman sosial, di Padang pengguna narkoba rumahnya tidak akan dimasuki ninik mamak
"Cara-cara ini efektif. Semoga nanti bisa juga diterapkan di Sumut. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur, suatu kehormatan bagi kami diterima di sini. Semoga pertemuan silaturahmi ini menjadi awal yang baik untuk kita bersama-sama menyelesaikan masalah narkoba di Sumut," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Edy menyampaikan kekhawatirannya karena Sumut merupakan salah satu provinsi darurat narkoba. Sebagian besar peredarannya menyasar anak-anak muda. Tidak hanya di perkotaan, peredaran narkoba juga sudah sampai ke tingkat pedesaan.
Terkait itu, Gubernur Edy meminta bantuan Kepala BNN Heru Winarko untuk menanggulangi peredaran narkoba di Sumut. "Tolong kami dibantu Pak, arahkan kami, tindakan-tindakan apa yang harus kami lakukan, agar narkoba hilang dari Sumut ini," ujar Edy Rahmayadi.
Pada kesempatan itu, Edy Rahmayadi juga bercerita tentang kunjungannya ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta Medan, dalam rangka pemberian remisi untuk para warga binaan dalam rangka HUT ke-74 Kemerdekaan RI, Sabtu (17/8/2019).
"Kemarin saya mengunjungi lapas Tanjung Gusta pada hari kemerdekaan. 80 % penghuninya berkaitan dengan kasus-kasus narkoba. Banyak anak muda pula, miris kita. Bagaimana masa depan Sumut kalau anak mudanya begini. Narkoba ini kejam, merusak mental dan masa depan," ujar Edy.
Kedatangan Heru berserta rombongan ke Sumut untuk mengadakan pelatihan dan penyeragaman terkait rehabilitasi bagi para pengguna dan pecandu narkoba melalui rekomendasi Tim Asesmen Terpadu (TAT) selama empat hari. Para peserta pelatihan, yakni penyidik BNNP Sumut, Polda/Polres, Jaksa Penuntut Umum, hingga Hakim yang menangani perkara narkoba.