Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Harga buah tomat di beberapa pasar di Kabupaten Tapanuli Utara tak kunjung membaik. Dalam sebulan terakhir harga bertahan murah di posisi Rp 1.000/Kg, saat ini anjlok hingga menyentuh Rp 800/kg.
Kondisi harga yang terus merosot membuat petani frustrasi dan lebih memilih tidak memanen komoditas pertanian mereka, karena tidak sesuai dengan ongkos produksi yang harus dikeluarkan.
"Jangankan kembali modal usaha dari penanaman dan biaya perawatan, untuk biaya pemanenan dan transportasi ke pasar pun tidak bisa tertutupi. Kan lebih baik tidak usah dipanen," kata Juni Sihombing, salah seorang petani di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong.
Lain halnya dengan petani lainnya di Kecamatan Sipoholon. Meski harga jauh dari kata untung, mereka tetap memanen, namun disiasati dengan cara menghubungi pedagang pengumpul dan melakukan transaksi langsung di lokasi kebun warga. Hal ini mereka lakukan untuk mengurangi biaya transportasi apabila harus menjual hasil komoditi di pasar.
"Kalau di pasar harganya Rp 1.000/kg, kalau toke yang datang ke lokasi cuma Rp 800/kg. Tapi lebih baik seperti itu, daripada repot mengangkut ke pasar. Memang harga saat ini sudah pasti rugi tapi harus tetap kita syukuri," kata para petani di kecamatan Sipoholon.