Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Lingkar Ganja Nusantara (LGN), Dhira Narayana, menyebut salah seorang pebisnis ganja terbesar di Amerika adalah orang Sumatra Utara (Sumut) bermarga Sembiring. Sembiring memiliki ladang ganja dan diolah di bawah naungan Superior Biosains.
Hal itu dikatakan Dhira saat diskusi "Membaca Hikayat Pohon Ganja", di gedung Digital Library Universitas Negeri Medan (Unimed), Jalan Williem Iskandar, Medan, Senin sore (19/8/2019).
"Saya lupa namanya, tapi dia bermarga Sembiring. Nanti sama-sama kita searching," kata Dhira di hadapan belasan peserta diskusi yang sebagian besar mahasiswa dan pelajar itu.
Dhira juga menyebut, ada kandungan zat di dalam ganja yang mirip zat yang ada di dalam ASI. Karena itu, sambung Dhira, adalah langkah yang keliru memasukkan ganja sebagai narkotika golongan I.
"Kajian tentang ganja di Indonesia belum optimal, tapi pembuat UU terburu-buru memasukkan ganja dalam golongan I narkotika. Ini seperti menyusun skripsi, tinjauan pustaka tidak ada, tahu-tahu sudah kesimpulan," katanya.
Pembicara lainnya, Shohibul Anshor menambahkan, Indonesia negara yang selalu menjadi korban percaturan politik ekonomi global. Kekayaan alam yang dikandung negeri ini kerap diambil negara lain melalui intervensi dan manuver-manuver politik global.
Diskusi itu menghadirkan pembicara, antara lain Dhira Narayana, Danto (Yayasan Sativa) Shobul Anshori (Akademisi UMSU Medan), Rosramadhana (Ketua Prodi Antropologi Unimed), Ichwan Azhari (sejarawan Unimed) dengan moderator John Fawer (Institute Sumatera)