Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Nusa Dua. Uni Eropa mengenakan bea impor untuk produk biodiesel Indonesia. Kebijakan itu diambil setelah Uni Eropa menuding pemerintah Indonesia menerapkan praktik subsidi untuk produk biodiesel berbasis minyak kelapa sawit.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta negara-negara Afrika seperti Nigeria untuk bisa bergabung bersama Indonesia dalam melawan diskriminasi tersebut.
"Kan Afrika juga, Nigeria produksi kelapa sawit, kita harus melawan ramai-ramai diskriminasi yang dibuat oleh Uni Eropa tadi, karena saya jelaskan itu tidak adil juga. Jadi kita harus bersama-sama melawan itu. Spirit Asia-Afrika," kata Luhut di sela acara Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue di Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8/2019).
Luhut mengaku telah melakukan pertemuan dengan Nigeria untuk membahas hal tersebut. Dia bilang akan mendorong negara-negara Afrika untuk ikut bergabung bersama Indonesia dalam melawan kasus ini.
"Kan kemarin saat di Vatikan mereka datang, jadi kita tinggal dorong saja. Saya kira mereka sangat suka dengan kita," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah melayangkan protes ke World Trade Organization (WTO) pada pekan lalu. Hal itu terkait adanya pemberlakuan bea masuk sementara untuk biodiesel Indonesia sebesar 8-18% yang berlaku 14 Agustus 2019 di Eropa.
Uni Eropa mengenakan tarif biodiesel Indonesia karena menganggap pemerintah memberi subsidi besar-besaran pada eksportir. Maka itu, pemerintah melayangkan surat keberatan. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan aksi balasan dengan mengajak importir memasok produk olahan susu selain Eropa.(dtf)