Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, mengawali sambutannya dengan menyampaikan permohonan maaf pada acara pelantikan pengurus IAI Sumut 2019-2022 dan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) IAI Sumut, di Tiara Convention Centre, Jalan Cut Meutia, Medan, Rabu (21/8/2019). Pasalnya, mantan Pangkostrad itu datang terlambat karena tugas-tugas. Ia baru hadir sekitar pukul 12.25 WIB, sementara dijadwal acara mulai pukul 11.00 WIB.
"Dari jam 5 pagi saya belum selesai, terus sampai tadi banyak tugas dan banyak juga acara nggak selesai-selesai," kata Edy.
Edy menyadari betapa super sibuknya seorang gubernur bekerja untuk Sumut. Karenanya, seorang gubernur harus cerdas dan fresh agar bisa melaksanakan tugas dengan baik dan bisa pula mengatur waktunya dengan baik.
"Maunya Gubernur Sumut ke depan yang cerdaslah. Saya akui berat ini. Saya harapkan gubernur-gubernur ke depan ini lulusan arsitektur," kata Gubernur Edy, yang disambut tepuk tangan peserta acara IAI.
Pernyataan menginginkan adanya gubernur yang harus lebih pintar dari dirinya, sudah beberapa kali disampaikan Gubernur Edy dalam berbagai forum. Gubernur menyatakan hal itu setelah menyadari betapa ruwetnya membangun Sumut.
Dia pun mengajak semua elemen masyarakat Sumut bahu membahu mewujudkan Sumut yang bermartabat. Lalu apakah pernyataan gubernur mendatang harus lebih cerdas mengisyaratkan tak ada niatnya maju periode kedua pada 2023 mendatang?