Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate sebesar 25 bps jadi 5,5%. Penurunan suku bunga acuan ini dipercaya akan mendorong penyaluran kredit perbankan.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menjelaskan, dalam sejarahnya setiap kali penurunan biaya yang dikeluarkan bank dalam menghimpun dana (cost of fund). Selain itu penurunan suku bunga acuan juga akan diikuti oleh penurunan suku bunga penjamin simpanan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Sehingga bank-bank mapping suku bunga LPS-nya juga bisa lebih rendah. Ini dampaknya bisa turunkan cost of fund perbankan," terangnya di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Dengan menurunnya cost of fund maka perbankan akan lebih leluasa menurunkan suku bunga kreditnya. Sebab margin bunga keuntungan masuh tetap terjaga.
"Dengan asumsi margin yang sama, suku bunga kredit bisa turun karena cost of deposito-nya turun," tambah Wimboh.
Jika penurunan suku bunga kredit lebih cepat, maka akan menjadi sinyal bagi dunia usaha untuk menyerap modal dari kredit perbankan. Sehingga investasi dunia usaha biaa berjalan.
"Ini berarti juga akan menurunkan yield di instrumen fix income yang dijual ke pasar modal. Dengan turun yield para investor akan mendapatkan pendapatan yang lebih besar," ucapnya.
Dengan asumsi seperti itu, OJK yakin perbankan akan lancar dalam menyalurkan kredit. Diprediksi pertumbuhan kredit perbankan tahun ini bisa mencapai 12% dengan rentang atas-bawah 1%.(dtf)