Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Perusahaan asuransi asal Cina, Ping An menawarkan bantuan ke BPJS Kesehatan menghadapi masalah defisit keuangan alias tekor. Bantuan yang ditawarkan bukan berupa investasi atau semacamnya, melainkan perbaikan sistem IT.
Informasi itu disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan usai bertemu Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan, Fahmi Idris. Lantas siapa Ping An?
Dirangkum detikFinance dari CNBC Indonesia yang mengutip Forbes, Jumat (23/8/2019), Ping An Insurance merupakan perusahaan asuransi terbesar di Cina dengan kapitalisasi pasar US$ 180 miliar. Angka tersebut setara Rp 2.520 triliun (kurs Rp 14.000/US$).
Perusahaan tersebut memang diketahui menjadi salah satu pelopor penerapan teknologi canggih di bidang asuransi.
Ping An Good Doctor, portal kesehatan miliknya memiliki pengguna aktif 30 juta per bulan. Ping An Healthcare and Technology, aplikasi seluler untuk pemesanan berobat ke rumah sakit digunakan oleh 800 juta pelanggan di 70% kota di Cina.
Ping An Insurance juga dikenal sebagai salah satu pelopor penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam industri asuransi.
Ping An sudah mengembangkan AI untuk influenza, diabetes hingga penyakit lainnya. Ping An juga memiliki sistem IT facial recognition technology sampai voice print recognition technology.
CEO Ping An Technology, Ericson Chan mengatakan perusahaan juga telah mengembangkan sistem AI yang dapat memprediksi kemungkinan seorang pasien menderita penyakit kronis tertentu, bahkan sebelum gejala fisik muncul atau mengidentifikasi penyakit menular dengan akurasi tinggi.
"Kita bisa memprediksinya dalam lima menit, jadi jauh lebih efisien, jauh lebih akurat," ujar Ericson Chan, seperti dikutip dari CNBC International.
"Setelah itu, kita bahkan bisa meminta teknologi AI menindaklanjutinya dengan pasien." tambahnya. dtc