Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) berbicara soal bahaya politik uang yang mengintai bangsa Indonesia di tiap gelaran pemilu. Ia mengatakan hanya mereka yang berkantong tebal yang bisa menduduki kursi empuk kepemimpinan.
Mula-mulai Bamsoet memaparkan soal kondisi Indonesia pasca-Pemilu 2019. Hal ini ia sampaikan dalam seminar kebangsaan 'Refleksi dan Proyeksi Demokrasi Indonesia Pasca Pemilu 2019' di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Sabtu, (24/8/2019). Acara turut dihadiri Ketua DPP PKB Lukman Edy dan komisioner KPU Hasyim Asyari.
"Kita baru saja selesaikan agenda politik nasional yang sangat luar biasa. Ini adalah pemilu terumit, tidak saja di Indonesia tapi di dunia. Bayangkan, diselesaikan dengan baik, walau sedikit ada riak-riak tapi bisa diselesaikan," kata Bamsoet saat memberi paparan di depan hadirin mahasiswa.
Namun, lanjut dia, sistem pemilu di Indonesia rawan praktik politik uang. Menurutnya, praktik politik uang hanya memberikan ruang bagi orang-orang berkantong tebal untuk meraup suara.
"Kalau kita berpijak terus pada sitem ini maka jangan heran kalau parlemen setiap tingkatan DPR, akan diisi oleh orang-orang bekantong tebal, memilki ekonomi kuat, dia pejabat setempat, atau konglomerat," ucapnya.
"Kita-kita yang punya ekonomi pas-pasan akan jadi penonton mereka mereka yang punya kemampuan ekonomi yang kuat. Apa yang terjadi dengan bangsa ini jika dipimpin oleh mereka yang berkantong tebal tanpa kedepankan aspirasi?" imbuh Bamsoet.
Bamsoet pun mengatakan praktik politik uang ini berpotensi membuka pintu bagi para pemodal asing. Ia khawatir masuknya pemodal asing akan berdampak pada penentuan kebijakan ekonomi dan politik Indonesia. Namun, dia yakin politisi Indonesia masih mampu berpikir jernih dengan landasan Pancasila dan UUD 1945.
"Ancamannya kalau parpol kita dikuasai oleh para pemodal, oleh asing yang investasi ke parpol kita... saya yakin parpol masih memiliki ketebalan nilai Pancasila, UUD 45, Merah Putih. Nah, saya bicara 10-20 tahun, kalau kita biarkan gini, bukan nggak mungkin nanti orang yang masuk Indonesia, menguasai Indonesia itu akan melalui parpol," tuturnya.
"Tidak perlu kirim kapal perang, torpedo, roket, untuk rebut kuasai Indonesia. Karena sistem kita yang ada yang kita pilih yang paling berkuasa parpol. Pilar kita parpol," lanjut Bamsoet.
Selain ancaman politik uang di pemilu, Bamsoet juga menyinggung soal isu rasialisme hingga narkoba. Menurut dia, isu-isu tersebut menjadi ancaman keutuhan Indonesia.
"Ini sulit kita bendung, kecuali kita tanam dalam diri masing-masing sebagai anak bangsa yang memiliki tanggung jawab agar bangsa tidak pecah. Saya titip bangsa ini pada adik-adik sekalian karena umur saya masa transisi, yang melanjutkan, mahasiswa seperti kalian," sebut Bamsoet.(dtc)