Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Belum lekang dari ingatan kita ketika timnas sepakbola Prancis yang mayoritas berkulit hitam mengalahkan Kroasia, 4-2, di Moskow, 15/7 tahun lalu. Kala itu, jutaan warga Prancis membludak di kawasan Menara Eifel Paris. Mereka mainkan klakson mobil dan kembang api berluncuran di angkasa.
Ironisnya, kaum pendatang dari Afrika yang berkulit hitam adalah kelas yang kerap dicela. Marine Le Pen, dari Front Nasional (FN) yang menjadi runner-up dalam pemilihan presiden pada 2017, tersohor dengan agenda xenophobia. FN anti-imigran dan anti-Muslim.
Namun sebuah jajak pendapat terbaru, 57% responden menyebut Kylian Mbappe, berdarah Afrika itu menjadi pemain paling favorit bagi orang Prancis dibandingkan pemain berkulit putih seperti Antoine Griezmann dan Hugo Lloris. Terlebih-lebih ada 7,2 juta jiwa kaum imigran dari penduduk Prancis sebanyak 64,7 juta jiwa.
Lagi pula, Paul Pogba lahir di Prancis, tetapi ayahnya imigran dari Guinea dan ibunya asli Kongo adalah pencetak gol – bersama Kylian Mbappe -- timnas Prancis di Piala Dunia 2018.
Kisah ini diawali ketika Prancis memenangkan Piala Dunia 1998 silam. Ratusan ribu warga Prancis tumpah ruah di jalanan Champs-Elysees. Kala itu, pencetak dua gol kemenangan Prancis adalah Zinedine Zidane, seorang yang berdarah Aljazair.
Kita ingat Pogba dkk pun larut dalam emosi ketika menyanyikan La Marseillaise, lagu kebangsaan Prancis.
Ternyata di sini pun, pemain terbaik asal Papua memperkuat Timnas Indonesia senior di bawah asuhan Simon McMenemy. Ada tiga nama yang merupakan bakat terbaik asal Papua. Yaitu Ruben Karel Sanadi (Persebaya), Rudolf Yanto Basna (Sukothai Thailand), dan Yustinus Pae (Persipura Jayapura).
Mestinya ada sejumlah anak muda yang bisa memperkuat timnas. Sebut saja seperti Gunansar Mandowen atau Todd Rivaldo Ferre.
Demikianlah atlet berkulit hitam, selalu dipuja-puji, baik di luar negeri dan di Indonesia. Di Amerika, bahan banyak atlit tunju dan base ball yang kondang. Bahkan pesidennya pun pernah dijabat oleh Barrack Obama.
Belum lagi para penyanyi seperti Michael Jackson, atau Oprah Winfrey, pembawa acara talk show paling berpengaruh. Di sini pun ada penyanyi Edo Kondologit, penyanyi asal Papua yang berjiwa nasionalis itu.
Fenomena rasisme sudah lapuk dan ditinggalkan oleh dunia. Indonesia pun sudah merayakannya sejak Sumpah Pemuda 1928.
Papua adalah bagian yang sah dari Indonesia. Apalagi alam Papua pun kayaraya dengan tembaga dan emas yang merupakan keunggulan komparatf negeri ini. Jayalah, bumi Cenderawasih! Lestarilah Bhinneka Tunggal Ika!