Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Selama sembilan bulan menjalani perawatan dan operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, bayi kembar siam asal Tapanuli Utara (Taput) Adam dan Malik memakan biaya yang sangat besar.
Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak, menyampaikan, jumlahnya bahkan hingga mencapai sekitar Rp 412 juta.
"Biaya perawatan dan operasinya hampir mencapai Rp 412 Juta," ungkapnya kepada wartawan, Senin (26/8/2019).
Rosa menjelaskan, biaya itu terhitung dari awal masuk kedua pasien pada bulan November 2018 sampai saat dipulangkan. Biaya itu akan diklaim ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, karena kedua orang tua sang bayi merupakan peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
"Sisa pembiayaan yang tidak dijamin oleh BPJS maka akan ditanggulangi oleh rumah sakit," imbuhnya.
Sebelumnya, Orangtua sang bayi, Nurida br Sihombing didampingi suaminya Juliadi Silitonga mengaku senang dengan kepulangan kedua anaknya. Hal ini sebutnya, memang sudah lama dinantikan oleh keluarga.
"Senang sekali, nggak bisa berkata-kata. Sudah 9 bulan disini, akhirnya bisa pulang," ungkapnya.
Nurida menyebutkan, kepulangan anak ke tiga dan keempatnya ini juga nantinya akan disambut oleh warga desanya. Acara penyambutan akan dilangsungkan, ketika mereka nantinya telah sampai di kampung halaman.
"Rencana besok pulangnya. Sesampainya nanti, Adam dan Malik akan di upa-upa di kampung," jelasnya.
Kendati begitu, Nurida mengaku, bayinya masih akan melakukan perobatan rutin di Rumah Sakit setempat sebulan sekali. Hal ini untuk mengecek perkembangan kondisi luka mereka, pasca operasi pemisahan dilakukan.
"Semoga anak saya ini nanti bisa menjadi dokter supaya bisa menolong orang lain," harapnya.