Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Denpasar. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggandeng para mitra kerjanya yakni pemerintah daerah hingga universitas untuk bersama-sama meningkatkan inovasi iptek. Kerja sama ini meliputi bidang teknologi manufaktur hingga pertahanan keamanan.
"Mencapai usia 41 tahun, sudah banyak inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh BPPT, sudah banyak juga penugasan-penugasan penting yang telah dilaksanakan oleh BPPT," kata Kepala BPPT Hammam Riza di Forum Kerja Sama: Peningkatan Kerja Sama BPPT dan Mitra Sebagai Penghela Pertumbuhan Ekonomi untuk Indonesia Maju, Mandiri, Adil dan Makmur di Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik (BTIKK) BPPT, Suwung, Denpasar, Bali, Selasa (27/8/2019).
Hammam juga menyinggung soal tugas BPPT yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek). Salah satunya mendorong Indonesia untuk mandiri teknologi.
"Peran tersebut kami jalankan dengan mengacu pada hasil inovasi dari program dan kegiatan yang kami jalankan. Di antaranya perekayasaan, kliring teknologi, audit teknologi, alih teknologi, intermediasi teknologi, difusi Iptek, serta komersialisasi teknologi," jelasnya.
"Tujuh peran tersebut telah diimplementasikan dalam inovasi Buoy Merah Putih, Peningkatan Kecepatan kereta api semi cepat, emas non merkuri, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), PLTSA (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah), implant tulang, rubber air bag, serta ADS-B dan cangkang kapsul rumput laut," sambung Hammam.
Dia mengatakan melalui forum kerja sama ini, BPPT berharap bisa memasyarakatkan teknologi. Sehingga diharapkan inovasi teknologi yang dihasilkan BPPT bisa dinikmati masyarakat secara optimal.
"Beberapa (inovasi) di antaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, Teknologi penerapan air bersih dan air siap minum, Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan (Simral), Pilkades Elektronik, I Otentik, Diagnostik Kit DBD serta berbagai inovasi di bidang pertanian dan perikanan serta masih banyak lagi inovasi-inovasi teknologi lainnya," papar Hammam.
Forum kerja sama ini menghasilkan 11 nota kesepakatan bersama (MoU) antara BPPT dengan 4 pemerintah daerah yakni Bali, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Sumedang, dan Kota Bandar Lampung, serta perusahaan maupun perguruan tinggi. Nota kesepakatan ini mayoritas berisi pengkajian dan penerapan teknologi untuk mendukung pembangunan daerah hingga penerapan teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Selain itu juga dihasilkan 15 kerja sama antara BPPT dengan Kemendikbud soal layanan sertifikat berbasis online hingga kerja sama dengan PT Pindad terkait inovasi peralatan bantu perhitungan penembakan mortir. Tak hanya itu, BPPT juga melakukan kerja sama dengan PT Mayaksa Mugi Mulia soal pengembangan purwarupa alat kendali kebisingan aktif.
"Saya berharap Forum Kerja Sama ini dapat meningkatkan hubungan baik antara kita yang telah terjalin selama ini. BPPT berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama teknologi dengan seluruh mitra untuk mewujudkan kemandirian teknologi yang akan menjadi penghela pembangunan ekonomi," ucapnya.
Acara ini dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan M Nurdin Abdullah, anggota Komisi VII DPR, dan sejumlah bupati di Indonesia.(dtc)