Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Meraih Anugerah Sastra versi Balai Bahasa Sumatra Utara (BBSU) 2019, tidak membuat Tsi Taura besar kepala. Penghargaan itu diserahkan BBSU, Kamis (29/8/2019). Meski begitu, ia merasa gembira karena penghargaan itu berasal dari lembaga yang kredibel. Demikian dikatakannya menjawab medanbisnisdaily.com, Jumat (30/8/2019).
"Perasaan saya biasa saja. Apa saya yang peroleh, harusnya apa yang memang saya peroleh. Tidaklah berlebihan, jika seseorang memperoleh anugerah karena keseriusannya dalam mendalami suatu karya, merasa gembira, sedang, apalagi anugerah itu diterima dari lembaga resmi yang kredibel," katanya.
Tsi Taura yang mengalahkan dua nominator lainnya, antara lain Koko Hendri Lubis dan Idris Siregar tidak menampik adanya perdebatan yang timbul di kalangan sastrawan di Sumatra Utara. Perdebatan itu menghangat di media sosial karena sebagian sastrawan mempertanyakan kredibilitas para nominator.
Sejumlah sastrawan yang mempertanyakan itu antara lain Budi Hutasuhut. Di media sosial, dia menulis "saya belum pernah membaca karya sastra dari ketiga nomine itu. Tolong tunjukkan yang mana karya sastra dari ketiganya". Tulisan itu pun memicu perdebatan.
Pernyataan serupa juga disampaikan sastrawan lainnya Sugeng Satya Dharma. Dia mengritik pengajuan nominator yang boleh dicalonkan atau mencalonkan diri. "Masa sih kita (individu) mengusulkan diri kita kepada orang lain/lembaga tertentu untuk memberi kita penghargaan?
Menanggapi itu Tsi Taura mengatakan tidak berwenang menanggapi perdebatan itu. "Pro dan kontra itu adalah dinamika demokrasi. Itu bukan tugas saya untuk meladeninya," jawabnya.