Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kabupaten Tanah Karo penyumbang terbesar komoditas jagung di Sumatra Utara (Sumut). Petani jagung yang tersebar di enam kecamatan, yakni Lau Baleng, Mardinding, Juhar, Munthe, Kutah Buluh dan Barus Jahe memiliki luas lahan 92.000 hektare.
“Komoditas unggulan Kabupaten Karo itu jagung, kopi, wortel, cabai, bawang, sayur-mayur. Kalau produksi jagung Karo paling jago,dengan lahan 92.000 hektare dengan hasil rata-rata 7 ton per hektare. Kalikan saja langsung berapa produksi jagung dari Karo,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Karo-karo Purba, Jumat (30/8/2019), di sela-sela acara penyerahan benih jagung pengganti, di Jambur Kecamatan Mardinding, Kabupaten Karo.
Dengan luas lahan 92.000 hektare dan produksi rata-rata 7 ton per hektare, maka produksi jagung dari Kabupaten Karo diperkirakan 644.000 ton per sekali panen. Dengan jumlah ini maka Karo penyumbang terbesar produksi jagung di Sumut. Maka tak heran kalau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo sangat memperhatikan petani jagung yang tersebar di enam kecamatan tersebut.
Metehsa mengakui produksi jagung dari Kabupaten Karo masih bisa ditingkatkan kalau petani mau melakukan pola tanam sela atau tidak menanam jagung secara terus-menerus.
“Kalau petani mau melakukan tanam sela, habis tanam jagung diganti kedelai atau tanaman lainnya, maka produksinya bisa mencapai 9 ton per hektare. Tapi, petani maunya yang gampang, tanam jagung tinggal menunggu panen. Itu yang dipilih petani,” kata Metehsa.
Diakui Metehsa, dengan produksi 7 ton hingga 8 ton per hektare, petani sudah memperoleh untung dengan harga jual panen Rp3.500/kg. Saat ini, katanya, harga jagung lagi bagus.
“Harga lagi bagus, dengan harga Rp 3.500/kg sudah mahal, petani sudah untung. Jagung saya Rp 3.200/kg sudah untung, dijual dua minggu lalu, saya petani juga,” kata Metehsa.
Menurut Metehsa, Pemkab Karo sangat memberikan perhatian khusus kepada petani jagung di daerah tersebut. Hal itu dibuktikan dengan adanya masalah yang dialami petani, yakni soal benih jagung busuk dan berkutu dari bantuan pemerintah pusat langsung ditanggapi dan diganti dengan waktu singkat.
Bukan hanya Pemkab Karo yang memberikan perhatian khusus kepada petani Karo, tapi hal yang sama juga dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara. Menurut Kepala Seksi Perbenihan Bidang Tanaman Pangan, Unedo Koko Nababan, dari target tanam 43.960 hektare di Kabupaten Karo, bantuan benih yang diberikan untuk 22.000 hektare.
“Bantuan program upaya khusus (Upsus) padi, jagung, kedelai (Pajale) di Sumut, Kabupaten Karo penerima benih jagung terbanyak. Kita harapkan tahun depan jumlah bantuan benih akan lebih besar lagi,” katanya.
Deputy Manager PT Bisi International Tbk Area Sumut, Zuan Ari Siagian, pihaknya mendukung program pemerintah untuk meningkatkan produksi jagung di tanah air. Dukungan berupa memberikan benih yang terbaik bagi petani, khususnya di Sumut.