Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kinerja pasar keuangan di Asia kembali memburuk pada perdagangan hari ini. Pelemahan mata uang yuan, penurunan kinerja sektor manufaktur di Cina, hingga pengenaan tarif impor untuk barang-barang pangan dari Cina, serta aksi demonstrasi di Hongkong yang masih berlanjut, membuat pasar keuangan dalam negeri ikut mengalami tekanan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejauh ini melemah 0,38% di level 6.304,15.
Meski demikian, mata uang rupiah justru mampu diperdagangkan di zona hijau. Sejauh ini, rupiah terpantau masih mampu menguat dikisaran 14.190/dolar Amerika Serikat (AS). Kinerja rupiah cukup kinclong dari sebelumnya 14.200/dolar AS.
"Kinerja psar keuangan kita secara keseluruhan masih menunjukkan adanya potensi pemulihan. Meski secara fundamental, potensi tersebut masih terlihat jauh dari harapan," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (2/9/2019).
Kondisi pasar keuangan terkini bahkan kian memburuk seiring dengan langkah pemerintah Argentina yang mengontrol mata uangnya guna menghindari kejatuhan lebih dalam terhadap mata uang dolar AS. Kondisi ini menegaskan bahwa sejumlah sentimen eksternal sejauh ini masih menjadi sinyal buruk bagi pasar keuangan domestik.