Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Pak Yasonna, saya membayangkan para peselancar akan “menari-nari” di atas gemulung ombak setinggi 6 meter. Ombak berarak dalam lima gelombang, sebelum berdebur di pantai. Inilah, atraksi yang membuat mata shock, tapi berakhir dengan alangkah indahnya.
Tontonan itu akan dapat dinikmati di Pantai Lagundri dan Pantai Sorake nan molek dekat Telukdalam, Nias Selatan pada Sail Nias 2019, mulai 2-16 September. Temanya, Nias Menuju Gerbang Destinasi Wisata Bahari Dunia" dan dibuka Pesiden Joko Widodo pada 14 September 2019.
Kedua pantai itu tersohor sebagai arena surfing terbaik kedua di dunia, setelah Hawaii di Samudera Pasifik
Masih ada atraksi fahombo atau melompat batu bersusun setinggi 2 meter lebih di Desa Bawomataluo, 2 km dari Lagundri. Dari kejauhan seorang anak muda berlari pelan, dan semakin kencang, dan kemudian dengan mengerahkan tenaga---ciaaatt – melayang di angkasa melompati batu itu.
Padahal, pak Yasonna, Pulau Nias juga mempunyai potensi wisata pulau yang belum tersentuh pariwisata. Kepulauan Nias yang eksotik mempunyai 51 pulau di Kepulauan Batu. Misalkan disewakan kepada investor asing, tak mustahil muncul bagaikan Maladewa yang makmur karena pariwisata.
Pendapatan per kapita warga Maladewa mencapai US$ 11.000/tahun (Rp 143 juta) pada 2015. Saat itu, Indonesia hanya Rp 45,2 juta atau US$ 3.377,1 per tahun.
Setiap investor asing wajib menyetorkan dana investasi US$ 1 miliar atau selira Rp 14 triliun sebelum membangun destinasi wisata. Mereka juga dipungut pajak tanah sebesar US$ 8-10/meter/bulan.
Republik Maladewa di selatan-barat daya India itu berpenduduk 103.693 jiwa dengan 1.192 pulau itu dikunjungi 700.000 turis saban tahunnya. Kira-kira, seorang warga Maladewa meraih 7 turis.
Indonesia mestinya berpeluang yang jauh lebih besar. Kita memiliki 18.306 pulau. Memang, masih ada pendapat yang sumbang, bahwa jika investor asing menanam modalnya di pulau-pulau kecil itu dianggap seolah-olah republik ini telah menjual pulau tersebut. Padahal, hanya sekedar diberikan hak pengelolaan dalam kurun waktu tertentu.
Pak Yasona, saya tulis email ini karena selain sebagai Menteri Hukum & HAM, Anda adalah juga Ketua Umum Panitia Nasional Sail Nias 2019. Sekiranya pulau-pulau di Nias disewakan kepada investor asing menjadi destinasi wisata, Nias mungkin bisa seperti Maladewa. Makmur karena pariwisata.