Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tidak banyak perubahan signifikan di Kota Medan dalam kurun waktu 5 sampai 7 tahun terakhir di bawah kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai wali kota. Persoalan sampah, banjir, kemacetan masih terus membayangi warga kota Medan. Padahal, puluhan hingga ratusan miliar anggaran yang dikucurkan Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk itu.
Pengamat sosial, Dr Tappil Rambe, menyebut, Kota Medan perlu sosok strong leader (pemimpin yang kuat). Menurutnya, pemimpin di Kota Medan tidak bisa hanya sekadar mencari aman.
"Sebagai contoh wali kota saat ini, hanya main aman. Hasilnya Medan tidak ada perubahan, ke depan Medan perlu sosok strong leader," ujarnya, di Medan, Selasa (3/9/2019).
Akademisi dari Universitas Negeri Medan (Unimed) itu mencontohkan beberapa daerah baik di dalam maupun luar negeri yang memiliki sosok strong leader. Alhasil, daerah yang dipimpinnya maju dan berkembang.
"Athena dan Sparta di Yunani. Ada Chicago di Amerika. Kalau di Indonesia, dulu ada Ahok di Jakarta. Itu semua sosok strong leader. Medan dulu pernah punya strong leader dari sosok Rahudman Harahap. Setelah itu tidak ada lagi," bebernya.
Kata dia, sudah tidak zamannya lagi sosok pemimpin atau kepala daerah berasal dari birokrasi. "Medan ini dipimpin birokrat murni, hasilnya seperti ini," jelasnya.
Dari beberapa bakal calon wali kota yang muncul untuk bertarung di Pilkada Medan 2020, ia menilai Bobby Nasution merupakan yang layak. Meski strong leader Bobby Nasution belum teruji.
"Tapi ingat Bobby itu strong struktural. Dia kuat di tatanan, dukungan karena menantu presiden. Medan ini butuh bantuan banyak dari pemerintah pusat. Kalau Bobby memimpin itu akan berjalan mudah, tinggal dicari pendampinya apakah strong leader, tinggal kombinasi saja," paparnya.
Sekadar mengingatkan ada 23 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak 2020 di Provinsi Sumut. Medan menjadi salah satunya dan yang paling banyak disorot.