Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bakal calon Wali Kota Medan, Dahnil Anzar Simanjuntak melayangkan kritik kepada Wali Kota Me3dan, Dzulmi Eldin. Juru bicara pribadi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto itu menyebut Pemerintah Kota (Pemko) Medan tidak memiliki prestasi yang bisa dibanggakan ke tingkat nasional.
Menurut kader baru Partai Gerindra ini, sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, Kota Medan harusnya dipimpin orang yang dipertimbangkan di tingkat nasional.
"Medan ini miniatur Indonesia, kota nomor 3 loh terbesar, jadi harusnya yang memimpin Medan adalah orang dipertimbangkan di tingkat nasional. Misalnya harus ada wali kota yang bisa merepresentasikan kerja berprestasi mewakili Sumatra, kan selama ini gak ada. Saya berharap tokoh seperti ini bisa muncul," kata Dahnil saat meresmikan Bengawan Kupie, di Jalan Sei Serayu, Medan, Sabtu (7/9/2019) malam.
Ia mengaku ada yang bertanya kepadanya kenapa datang (nyalon wali kota) ke Medan, padahal tokoh nasional dan sudah dikenal.
"Saya selalu bilang Medan ini nasional, kelasnya nasional, seharusnya yang mimpin Medan itu kelasnya nasional, yang memimpin Medan perspektif nasional. Act localy, think globaly, kira-kira begitu, harusnya dalam bingkai itu, jangan diperkecil Medan itu," jelasnya.
Semua kalangan, kata dia, mulai dari anak muda, emak-emak, bapak-bapak petani menjadi perhatiannya. "Tentu saya melihat antusiasme masyarakat Medan, kalau masyarakat berkehendak tentu akan maju. Kalau tidak, tentu tidak," ungkapnya.
Kepada generasi milenial, ia berpesan untuk tidak anti kepada politik. Sebab, politik adalah masa depan Indonesia.
"Pemerintahan yang baik dan bersih itu masa depan Indonesia. Kalau anak muda buta politik maka dibiarkan dirampas," paparnya.
Ia berharap banyak tokoh potensial yang muncul di Pilkada Medan. Pasalnya, itu akan merangsang minat masyarakat untuk memilih.
"Kalau teman-teman wartawan disajikan menu banyak ketika makan di rumah makan padang, tentu baik. Sama dengan pilkada. Saya tidak ingin membatasi, siapa saja bisa berkompetisi, itu kenapa ada yang mendorong saya masuk pilkada Medan dalam rangka pasrtisipasi publik tinggi," urainya.
Sejumlah kalangan mengeluhkan Kota Medan di bawah kepemimpinan Dzulmi Eldin - Akhyar Nasution. Persoalan pelayanan publik yang sulit didapatkan, banjir, kemacetan, keamanan, dan jalan rusak masih menghantui Kota Medan. Padahal anggaran yang dikucurkan untuk mengatasi itu cukup besar setiap tahunnya.
Dahnil mengklaim diperintahkan Prabowo Subianto maju Pilkada Medan 2020. "Saya tidak mungkin ke sini (Medan) kalau pak Prabowo gak nyuruh. Ingatloh, saya ini jubir pak Prabowo, jadi gak mungkin habis waktu saya ke Medan ninggali tanggungjawab saya," ujar Dahnil.