Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rumah Sakit Umum (RSU) Sari Mutiara makan kembali beroperasi. Menurut dr Tuahman Purba SpAn MKes, selaku salah satu pemilik, rumah sakit yang berada di Jalan Kapten Muslim itu beroperasi kembali paling cepat Oktober 2019.
"Rencananya paling cepat, RS Sari Mutiara akan kembali beroperasi pada bulan Oktober," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (10/9/2019).
Tuahman menjelaskan, memang secara prinsip, Sari Mutiara ditutup karena masalah izin. Untuk itu, sebagai dokter dan anak pemilik RS Sari Mutiara, Tuahman mengaku bercita-cita untuk segera kembali membukanya.
Sejauh ini, Tuahman mengaku, pihaknya hanya tinggal menunggu izin dan penurunan kelas rumah sakit dari type B menjadi type C. Jika persoalan tersebut dalam waktu dekat ini akan selesai, maka RS Sari Mutiara sudah dapat kembali melayani masyarakat.
"Paling lama itu, awal 2020. Tapi kita harapkan bisa secepatnya selesai," ucapnya.
Dikarenakan akan turun kelas dari B ke C, Tuahman mengatakan, ada beberapa fasilitas layanan yang sebelumnya diberikan nantinya tidak lagi. Karenanya, ke depan, RS Sari Mutiara akan lebih fokus terhadap layanan ibu dan anak serta yang sifatnya emergency.
"Karena latar belakang ibu saya kan bidan. Kemudian untuk kasus-kasus emergency, saya kan dokter anestesi, yang berhubungan dengan perbedahan, ICU dan juga IGD. Jadi itu suatu modal awal," terangnya.
Selain itu, Tuahman juga menyampaikan, dengan perizinan yang baru nantinya, RS Sari Mutiara juga belum melayani pasien peserta BPJS Kesehatan, melainkan hanya melayani pasien umum. Untuk itu, ia menuturkan jika pihaknya akan berupaya agar kembali mendapatkan kepercayaan tersebut.
"Tapi untuk yang sifatnya emergency, peserta BPJS Kesehatan masih dapat dilayani di RS Sari Mutiara. Sebab, ada aturan pemerintah, walaupun tidak melayani BPJS, tapi RS wajib melayani pasien emergency untuk pelayanan pertama," imbuhnya.
Sementara itu, disinggung mengenai para pekerja, Tuahman mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan upaya-upaya pembayaran dari masing-masing pegawai. Hal ini sebut dia, juga tinggal menunggu tahap penyelesaiannya. "Apapun ceritanya, hak pegawai itu harus kita berikan, dan kewajiban kita untuk membayar," katanya.
Begitupun, tambah dia, RS Sari Mutiara nantinya akan dikelola oleh manajerial yang baru. Sehingga dapat dilakukan pembenahan baik pada sisi fasilitas maupun SDM. "Selama ini, metodenya kan kekeluargaan. Jadi dengan manajerial yang baru kita harapkan right man right place (menempatkan pegawai pada posisi yang tepat," pungkasnya.