Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Surya Utama (19), warga Dusun I Desa Pinanggripan, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan terancam buta akibat kecanduannya terhadap game online. Untuk mengobatinya, dirinya pun harus menjalani perobatan intensif, di Rumah Sakit Khusus Mata, Sumatera Eye Centre (SMEC) Medan agar penglihatan dapat kembali seperti sedia kala, Selasa (10/9/2019).
Menanggapi ini, dokter spesialis mata di rumah sakit tersebut, dr Pinto Yusneni Pulungan SpM mengatakan, Surya datang dengan diagnosa mengalami glukoma. "Glukoma primer itu, penyakit generatif atau tidak sembuh, dengan peninggian tekanan bola mata dan kerusakan pada saraf penglihatan," ungkapnya kepada wartawan.
Untuk memastikan diagnosa awal dari rumah sakit sebelumnya, Yusneni menjelaskan, pasien harus menjalani beberapa tahap pemeriksaan, hingga matanya di-scaning. Hasilnya, Surya memang diketahui murni mengalami glukoma.
"Dari hasil scaning, sudah kita dapatkan bahwa saraf dia sudah mengalami atrofi atau kematian saraf," jelasnya.
Menurut Yusneni, glukoma yang dialami Surya tak ada kaitannya dengan aktivitasnya yang suka bermain game online. Namun, jika disebabkan oleh penyakit lain, menurut dia hal itu bisa saja mungkin, misalnya keletihan pada mata atau infeksi.
"Pasien itu bisa dengan alasan bermacam-macam. Tapi kami tegakkan diagnosa sesuai hasil pemeriksaan. Dia murni glukoma, tapi datang terlambat," katanya.
Dalam istilah medis, terangnya, glukoma ini bisa disebut pencuri mata, sebab penderitanya tak menyadari bahwa ada penyakit itu. Apalagi gejala penyakit ini sangat samar, bahkan tanpa keluhan, berupa tiba-tiba pandangan kabur dan mengalami kebutaan.
Hingga kini, ia mengakui, pihak medis sendiri belum mampu untuk menyembuhkan penyakit tersebut, karena memang merupakan penyakit yang tak bisa sembuh. Penanganan paling maksimal yang bisa dilakukan adalah memperpanjang penglihatan sebelum mengalami kebutaan total. Dokter biasanya memberi obat tetes, konsumsi obat hingga operasi, agar pasien bisa kembali pada tekanan atau titik normal.
"Jadi akan semakin normal, maka (untuk mencapai) kebutaan akan semakin lama, karena tak mungkin sembuh. Jadi kita melakukan penurunan tekanan untuk memperpanjang penglihatannya," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Surya mulai kehilangan kemampuannya melihat dengan sempurna sejak Juni lalu. Saat ini ia hanya mampu melihat sedikit cahaya saja, bahkan sorot lampu senter ke matanya pun tidak bisa terlihat olehnya.