Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widoda (Jokowi) mengungkapkan bahwa sistem perizinan investasi di Indonesia terlalu banyak dan sangat berbelit-belit. Hal itu juga yang membuat kegiatan investasi di tanah air tersalip oleh negara-negara tetangga seperti Vietnam.
Berdasarkan laporan Bank Dunia, ada 33 perusahaan angkat kaki dari China, tapi tak satu pun pindah ke Indonesia. Sekitar 23 perusahaan di Tiongkok yang keluar singgah di Vietnam, lalu sebanyak 10 ke Kamboja, Thailand, dan Malaysia.
"Kemarin 33 perusahaan tidak ada satupun yang ke Indonesia itu saya kira ini menjadi catatan besar bagi kita," kata Jokowi di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Sampai saat ini, Jokowi mengaku, masih mendapat keluhan-keluhan dari pengusaha mengenai sistem perizinan investasi yang berlaku di Indonesia.
"Perizinan berinvestasi di negara kita yang betul-betul prosedural, terlalu banyak aturan, terlalu banyak UU-nya, berbelit-belit. Bukan hanya sulit diprediksi tapi juga terlalu banyak diskresi-diskresi yang dilakukan kementerian," tegas Mantan Gubernur DKI ini.
Sehingga situasi yang dihadapi para calon investor pun berubah-ubah. Bahkan, kata Jokowi, hal itu membuat citra Indonesia sebagai negara ramah investasi tercoreng
"Situasi yang mereka hadapi akan memberikan citra yang negatif, promosi yang tidak baik karena dibandingkan dengan negara lain, mereka perizinan betul-betul jauh lebih cepat, jauh lebih sederhana dan juga memberikan insentif yang jauh lebih menarik," ungkap dia.
Oleh karena itu, Mantan Wali Kota Solo ini meminta kepada seluruh pejabat negara untuk memperbaiki ekosistem investasi tanah air, baik di pusat maupun di daerah, mulai dari regulasi, perizinan, pertanahan, keamanan, ketenagakerjaan, hingga pemberian insentif perpajakan.
"Karena reformasi itu adalah kunci. Kuncinya ada di sini dalam kita menghadapi menurunnya pertumbuhan ekonomi global. Banyak yang mengatakan dunia dalam proses menuju pada sebuah resesi ekonomi, bisa kita jaga. Saya yakin kita bisa menghadapi apabila kita bisa menyelesaikan yang tadi di depan saya sampaikan," kata Jokowi.(dtf)