Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Yogyakarta. Per Juli 2019, total pembiayaan yang disalurkan 52 Bank Wakaf Mikro (BWM) di Indonesia sudah mencapai Rp 24,99 miliar dengan 19.543 nasabah. BWM yang menetapkan skema pembiayaan tanpa agunan dengan nilai maksimal Rp 3 juta dan margin hasil setara 3% ini menyasar masyarakat yang belum mendapatkan akses layanan keuangan secara formal, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Selain pembiayaan, BWM juga menyediakan pelatihan dan pendampingan serta pola pembiayaan yang dibuat per kelompok.
Direktur Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Suparlan, mengatakan, BWM ditargetkan bisa menjadi motor penggerak pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. "Karena keberadaan BWM ini berpotensi meningkatkan taraf hidup masyarakat termasuk pelaku usaha mikro. Tapi jika merujuk pada jumlah BWM yang kini beroperasi, tentu masih terbilang kecil. Padahal potensinya sangat besar. OJK pun terus mendorong pengembangannya sehingga bisa berkontribusi meningkatkan ekonomi syariah," katanya, pada Pelatihan dan Gathering Media Massa KR5 Sumbagut, di The Phoenix Hotel Yogyakarta, Jumat (13/9/2019).
Suparlan mengatakan, salah satu elemen masyarakat yang memiliki fungsi strategi dalam pendampingan untuk mendorong perekonomian masyarakat adalah pesantren. Dengan potensi yang ada, pesantren sebagai lembaga pendidikan yang berbasis agama ini memiliki potensi yang besar untuk memberdayakan umat dan berperan dalam mengikis kesenjangan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan, khususnya masyarakat di sekitar pesantren.
Di Indonesia sendiri, terdapat 28.194 pesantren. Jumlah yang sangat besar ini harus dimanfaatkan agar bisa meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya pelaku UMKM. "Jadi melalui BWM ini, bisa bertemu pihak yang memiliki kelebihan dana untuk didonasikan kepada masyarakat dengan masyarakat yang membutuhkan pembiayaan untuk usaha dengan imbal hasil yang rendah," kata Suparlan.
Untuk tahun 2019, katanya, pengembangan BWM dilakukan melalui pengembangan sistem informasi BWM, fasilitasi pendirian BWM hingga menjadi 100 lembaga dan peningkatan awareness masyarakat untuk berpartisipasi menjadi donatur.