Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut) saat ini tengah dilanda kabut asap akibat terdampak oleh kebakaran hutan dari Provinsi Riau, Jumat (13/9/2019). Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyampaikan, hal ini terjadi, karena angin dari tenggara telah membawa asap kebakaran tersebut, sehingga menyebabkan wilayah Danau Toba dan sekitarnya termasuk Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) ikut terpapar.
Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan menyampaikan, di Sumut sendiri, pada Kamis (12/9/2019) terdeteksi sebanyak 20 titik panas masing-masing di Kabupaten Asahan, Karo, Deliserdang, Labura, Madina, Sergai, Tapteng, dan juga Taput. Sedangkan pada Jumat (13/9/2019) titik panas yang terpantau hanya berada di Kabupaten Tapteng saja
"Titik panas ini berada dengan tingkat kepercayaan diatas 50%," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, selain kedua daerah itu, kabut asap juga turut melanda Kota Padang Sidempuan dan juga Kabupaten Padang Lawas. Darman (31) salah seorang warga setempat yang dihubungi, mengaku bahkan ditempatnya berasal itu, kabut asap Riau, telah dirasakan warga selama hampir sepekan terakhir.
"Kalau di Padang Lawas ini, kabut asapnya sudah mulai mengganggu pernafasan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan yang dikonfirmasi mengakui, bahwa kabut asap memang telah melanda beberapa wilayah di Provinsi Sumut. Akan tetapi, sebut dia, kabut asap yang terjadi masih dalam ambang batas aman atau masih bisa di toleransi.
"Belum ada laporan dari Dinas Kesehatan di daerah terkait dampak buruknya. Artinya masih bisa di toleransi," ujarnya.
Kendati begitu, Alwi mengaku, kabut asap ini juga sudah terlihat di wilayah Kota Medan dan sekitarnya. Hal ini kata dia, disaksikannya secara langsung, saat mendarat di Bandara Kualanamu, Kamis (12/9/2019).
"Kalau situasinya terus dibiarkan memang akan tidak baik untuk kesehatan," jelasnya.
Meskipun belum ada laporan terkait kesehatan akibat kabut asap ini, Alwi mengimbau kepada masyarakat yang daerahnya terdampak agar mengurangi aktivitasnya keluar rumah, apalagi bila kondisi kabut asap kian hari akan semakin menebal. Jikalau pun terpaksa harus keluar rumah, ia mengingatkan agar dapat menggunakan masker.
"Kalau ada yang sakit segera melapor dan berobat ke fasilitas kesehatan. Tapi masalah kabut asap ini memang permasalahan yang kompleks," pungkasnya.