Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bupati Kabupaten Karo, Terkelin Brahmana, mengatakan, Kementeriaan PUPR meminta agar semua studi tentang rencana pembangunan jalan layang Medan-Berastagi harus sudah selesai Januari 2020. Hal itu dikatakannya dalam pernyataan di akhir seminar "Perspektif Geologi Pembangunan Jalan Layang Medan-Berastagi", yang digelar Pengurus Daerah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumut dengan Ikatan Cendikiawan Karo (ICK), di Medan Club, Jalan Kartini, Medan, Sabtu pagi (14/9/2019).
Bupati yang hadir belakangan menegaskan, secepatnya pihaknya akan berkomunikasi dengan Pemkab Deli Serdang.
"Januari 2020 harus sudah selesai semua studinya. Baik menyangkut lingkungan maupun masalah teknis. Itu yang diminta Kementeriaan PUPR," kata Terkelin.
Diakuinya, secara birokrasi, politik anggaran tidak bisa diabaikan. Terkelin pun mengisahkan pembangunan proyek Kelok 9 di Sumatra Barat. Menurutnya, pembangunan proyek jalan itu tidak lepas dari lobi-lobi politik di Jakarta.
"Mudah-mudahan, nanti kalau jadi kita kasih nama jalan ICK," seloroh bupati.
Di sela acara, Johannes Tarigan dari Dewan Riset Daerah yang juga salah seorang pemantik seminar menjelaskan detail proyek jalan layang itu. Sejauh ini yang diusulkan adalah jalan layang yang menghubungkan PDAM Tirtanadi-Berastagi dengan biaya Rp 400 miliar. Kemudian yang menghubungkan Penatapan-Bandar Baru berbiaya Rp 200 miliar. Untuk tinggi tiang, maksimal 70 meter (daerah PDAM). Menurutnya, pembangunan itu tidak akan menggangu hutan lindung dan sumber air bawah tanah.
Meski begitu, kata Johannes, akan ada pembahasan lebih detail dengan mempertimbangkan berbagai masukan.