Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 115 poin atau melemah 1,82% di level 6.219. Pelemahan IHSG hari ini seiring dengan jatuhnya saham bluecip yang memiliki capital market yang cukup besar yakni saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang langsung anjlok di atas 15%. Penurunan ini disinyalir oleh ketetapan cukai rokok yang naik 23% di awal tahun 2020.
"Adanya sentimen negatif membuat investor saham menjadi panik serta menjual saham HMSP dan GGRM dalam jumlah yang besar. Padahal dari dalam negeri, hari ini ada sentimen positif yakni surplusnya neraca dagang di bulan Agustus 2019 sebesar US$ 85,1juta. Tapi itu tidak berpengaruh bagi investor seiring kuatnya tekanan jual dari dalam negeri," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (16/9/2019).
Sementara itu, diawal perdagangan saham-saham subsektor perminyakan sempat mengalami penguatan yang dipengaruhi oleh serangan drone di Arab Saudi yang mengakibatkan harga minyak mentah melejit 15%. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama dimana penguatan saham-saham seperti MEDC yang naik 8% di awal perdagangan kini ditutup dengan kenaikan hanya 4%. Begitu juga dengan saham ENRG yang sempat naik menguat 2% kini kembali ke harga penutupan Jumat kemarin.
Dibursa global, mayoritas saham juga mengalami pelemahan dimana indeks Hangseng turun 0,834%, STI turun 0,263%, BSE 30 Bombay turun 0,736%, Nasdaq turun 0,217% dan FTSE 100 London turun 0,16%.
Seiring dengan IHSG, rupiah juga mengalami pelemahan sebesar 0,5% di level 14.037/dolar AS. Sebelumnya, rupiah sempat menguat dan berada di bawah level 14.000/dolar AS. Namun hal itu tidak bertahan lama seiring dengan aksi beli dolar yang meningkat.