Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Hampir 50.000 anggota Serikat Pekerja United Auto atau United Auto Workers (UAW) mogok kerja terhadap General Motors (GM). Aksi mogok ini merupakan yang pertama di industri otomotif AS dalam 12 tahun terakhir.
Melansir dari CNN Selasa (17/9 2019), hampir 50.000 orang pekerja penuh waktu dan sementara yang mogok berasal dari 31 perusahaan GM dan 21 perusahaan lainnya yang tersebar di sembilan negara bagian. Ini juga merupakan aksi mogok terbesar dari serikat pekerja di AS sejak 2007.
Pemogokan dimulai pukul 11:59 Minggu malam waktu setempat. Kedua belah pihak tidak bertemu pada Minggu setelah serikat menyatakan niatnya untuk mogok pada pagi harinya.
Juru bicara serikat pekerja Brian Rothenberg mengatakan bahwa dialog antara kedua belah pihak masih berlangsung. Pertemuan kedua belah pihak selanjutnya dijadwalkan pada Senin pukul 10 pagi waktu setempat.
Pemogokan tersebut dikarenakan serikat pekerja menginginkan upah per jam yang lebih tinggi, pembayaran tunggal, dan rencana pembagian keuntungan yang lebih baik. Selain itu, mereka juga ingin pihak GM setuju untuk membatasi penggunaan pekerja sementara dan memberi mereka kepastian yang lebih jelas sebagai pekerjaan permanen.
Tidak hanya itu, serikat pekerja UAW merasa masih ada perbedaan yang signifikan antara kedua pihak mengenai upah, tunjangan perawatan kesehatan, karyawan sementara, keamanan kerja, dan pembagian keuntungan.
Terkait tunjangan kesehatan, CNN Business telah memperoleh surat dari Terry Dittes, wakil presiden UAW, memberi tahu anggota serikat pekerja bahwa selama pemogokan, asuransi kesehatan mereka akan berlanjut sampai akhir September.
"Untuk menghilangkan segala kekhawatiran yang mungkin dimiliki Anggota kami mengenai gangguan dalam cakupan perawatan kesehatan, saya menulis untuk mengonfirmasi bahwa Perusahaan akan melanjutkan manfaat perawatan kesehatan hingga akhir bulan untuk semua karyawan yang diwakili oleh UAW sebagaimana ditentukan dalam kontrak." Tulis Terry Dittes, wakil presiden UAW kepada CNN.(dtf)