Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tim Penetapan Harga TBS Provinsi yang terbentuk berdasarkan SK Gubernur Sumatra Utara Nomor 188.44/215/KPTS/2017 menetapkan harga TBS Provinsi Sumatra Utara periode 18-24 September 2019 tertinggi untuk umur 10-20 tahun sebesar Rp 1.462,44/kg. Harga ini naik dibandingkan pekan lalu Rp 1.456,64/kg.
Secara rinci, penetapan harga TBS untuk:
Umur 3 tahun Rp 1.236,93/kg
Umur 4 tahun Rp 1.243,12/kg
Umur 5 tahun Rp 1.311,50/kg
Umur 6 tahun Rp 1.348,34/kg
Umur 7 tahun Rp 1.362,14/kg
Umur 8 tahun Rp 1.396,90/kg
Umur 9 tahun Rp 1.424,59/kg
Umur 10-20 tahun Rp 1.462,44/kg
Umur 21 tahun Rp 1.459,01/kg
Umur 22 tahun Rp 1.438,62/kg
Umur 23 tahun Rp 1.423,48/kg
Umur 24 tahun Rp 1.373,40/kg
Umur 25 tahun Rp 1.328,56/kg
Sementara harga rata-rata minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) lokal dan ekspor juga naik menjadi Rp 6.858,59/kg dari sebelumnya Rp 6.815,06/kg. Untuk rata-rata harga kernel Rp 3.780/kg. Faktor K adalah 84,91%.
Sementara itu, harga TBS di petani kembali naik ke atas Rp 1.000/kg dibandingkan pekan lalu yang anjlok di kisaran Rp 850 hingga Rp 980/kg.
Berikut harga TBS di daerah penghasil sawit di Sumut:
1. Langkat Rp 1.000/kg
2. Deli Serdang Rp 1.050/kg
3. Serdang Bedagai Rp 1.090/kg
4. Simalungun Rp 1.040/kg
5. Batubara Rp 1.060/kg
6. Asahan Rp 1.080/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp 1.030/kg
8. Labuhanbatu Rp 1.050/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp 1.070/kg
10. Padanglawas Utara Rp 1.020/kg
11. Padanglawas Rp 1.040/kg
12. Tapanuli Tengah Rp 1.060/kg
13. Mandailing Natal Rp 1.000/kg
14. Tapanuli Selatan Rp 1.010/kg
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, harga TBS memang mengalami kenaikan pekan ini. "Itu seiring dengan kenaikan harga CPO," katanya, Kamis (19/9/2019).
Tren harga TBS memang berfluktuasi karena permintaan pasar yang juga tidak stabil. Tapi petani berharap harga bisa terus di atas Rp 1.000/kg. Karena seperti pekan lalu dimana harga anjlok hingga Rp 850/kg, petani akan kesulitan menutupi biaya produksi.