Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, menanggapi desakan Pengurus Besar Aliansi Masyarakat dan Pemuda Anti Korupsi (PB ALAMP AKSI), agar dirinya mencopot Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Ria Telaumbanua, karena dinilai tidak kompeten duduk di jabatannya dan diduga tersangkut kasus korupsi.
"Kalau demo diikuti tak selesai-selesai nanti, habis ini, demo terus," ujar Edy menjawab medanbisnisdaily.com usai salat Jumat di Masjid Agung Medan.
"Apakah terus kalau orang baru dugaan terus tersangkut terus kita buang orang ini? Kitakan butuh orang, nanti masuk lagi dia, kau bilanglah lagi dia tersangkut, habislah orang ini. Bentar lagi kau bilang aku tersangkut, selesai, tak ada lagi yang mimpin nanti di sini," sebut Edy sambil menaiki mobil dinasnya.
Telaumbanua sejauh ini belum merespon upaya konfirmasi medanbisnisdaily.com.
Sebelumnya, 6 orang PB ALAM AKSI berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, Jumat (20/9/2019). Mereka mendesak Gubernur Edy mencopot Ria dari jabatannya saat ini.
Ria dinyatakan mereka tersangkut sejumlah perkara saat menjabat Direktur Utama RSUD Dr Djasamen Saragih di Siantar.
Pertama, dugaan korupsi pembuatan bangsal senilai Rp 4 miliar yang bersumber dari APBD. Kedua, mengemplang uang jasa medis yang merupakan hak para dokter.
Kemudian Ria ditetapkan menjadi Kadis Pariwisata oleh gubernur, oleh koordinator lapangan ALAMP AKSI, Anwar Barus, dikatakan bahwa hal itu tidak seharusnya. Seyogianya Edy tidak menutup mata pada catatan buruk yang pernah dilakukan Ria.
"Patut diduga ada sesuatu yang tersembunyi kok Edy Rahmayadi mengangkat Ria Telaumbanua diangkat menjadi Kadis Pariwisata, dia tidak memiliki latar belakang apapun soal pariwisata. Kami minta dicopot," tegas Erwin.