Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Pati - Supani (63) warga Desa Bendar RT 3/RW 1 Kecamatan Juwana, Pati, Jawa Tengah menjalani ritual tapa pendhem atau bertapa dalam kondisi dikubur hidup-hidup. Selama menjalani ritual itu, Mbah Pani sapaan akrabnya, masih bisa berkomunikasi dengan orang di luar kuburnya.
Pada pusara kubur tempat Mbah Pani bertapa, terdapat sebanyak 2 lubang yang terbuat dari pipa paralon. Dari lubang berdiameter sekitar 5 sentimeter itulah Mbah Pani dapat bernafas sekaligus berkomunikasi.
Salah satu lubang diberi tali tampar. Tali tersebut yang ditalikan di tangan Mbah Pani, sisi lain dari tali tersebut sengaja dikeluarkan dari liang kubur. Fungsinya ketika Mbah Pani hendak berkomunikasi, tali itulah yang menjadi tanda agar keluarga mendekat pada lubang tersebut.
"Ini talinya langsung kebawah, langsung tertali di tangan Mbah Pani. Kita gak berani narik tali ini, tapi Mbah Pani yang narik dari bawah buat kode kalau mau berkomunikasi," kata Sri, istri Mbah Pani.
Baca juga: Jalani Tapa Pendhem, Kuburan Mbah Pani Dibongkar Petang Ini
Keluarga secara bergantian menunggui Mbah Pani, mulai dari sang istri, anak, menantu sampai para keponakan Mbah Pani. Selama 24 jam mereka secara bergantian menunggui Mbah Pani.
"Agar sewaktu-waktu ketika Mbah Pani hendak berkomunikasi bisa kita menanggapi. Ini kita gak berani narik talinya, khawatirnya mengganggu tapi ketika tali ini ditarik dari dalam kita juga harus langsung mendekatkan kuping ke lubang buat mendengarkan, bicaranya juga dari lubang," terangnya. dtc