Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bertarung di Pilkada Kabupaten Nias Utara pada 2020, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berada pada situasi kurang beruntung. Dibanding lawan-lawannya dari partai lain, PDIP terbilang "kurang modal".
Kader PDIP bukan bupati atau wakil bupati incumbent yang tengah memimpin saat ini. Partai berlambang banteng moncong putih tersebut juga bukan pemilik kursi yang banyak di DPRD. Tak menduduki posisi wakil ketua karena hanya memiliki dua kursi.
Walau demikian, PDIP tetap bertekad ada kadernya yang ikut dalam kontestasi Pilkada mendatang. Setelah berhasil menggandeng partai politik lain untuk berkoalisi. Sebab untuk mengusung pasangan calon dibutuhkan paling tidak lima kursi.
Kata Ketua DPC PDIP Nias Utara, Emanuel Zebua, ada 9 nama yang mendaftar ke DPC saat penjaringan agar diusung menjadi calon Bupati Nias Utara. Enam dari eksternal atau nonkader, kader cuma ada tiga. Internal "dikeroyok" eksternal.
Dari enam nama eksternal, dijelaskan Emanuel, ada bupati dan wakil bupati incumbent. Yakni Ingati Nazara dan Haogosokhi Hulu. Keduanya "pecah", tidak lagi berpasangan. Ada pula Wakil Ketua DPRD dari PAN, yaitu Amizaro Waruwu.
Selain Emanuel, juga dari internal; Jaya Putra Zega dan Otorius Harefa.
"Bupati incumbent dari Golkar adalah pemilik kursi terbanyak di DPRD. Yang dari PAN kursinya di DPRD ada lima. Keduanya sama-sama besar," terang Emanuel seusai mengikuti fit and proper test di kantor DPD PDIP Sumatera Utara, Sabtu (21/9/2019).
Dengan situasi "kurang beruntung" itu, Emanuel berharap dewi fortuna membawa keberuntungan bagi PDIP. Tetap bisa mengusung calon kendati hanya sebagai wakil.
Kepada medanbisnisdaily.com dia mengungkapkan sejumlah taktik yang akan mereka jalankan. Sembari tetap berhitung agar bisa menang di Pilkada. Bukan pecundang seperti di beberapa kali perebutan kepala daerah terdahulu.