Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat 5 penerbangan batal di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Senin (23/9/2019). Sementara yang ditunda sebanyak 3 penerbangan.
Penerbangan yang batal yakni nomor penerbangan IW 1296/1297 (Wings Air) tujuan Kualanamu-Silangit, IW 1410/1411 (Wings Air) tujuan Kualanamu-Rembele Aceh, IW 1216/1215 (Wings Air) tujuan Kualanamu-Aek Godang, IW 156/1155 (Wings Air) tujuan Kualanamu-Ferdinand Lumban Tobing Pinang Sori, dan IW 1239/1238 (Wings Air) tujuan Kualanamu-Pinang Kampai Dumai.
Sementara penerbangan yang mengalami penundaan yakni GA 266 (Garuda) tujuan Kualanamu-Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, JT 140 (Lion) tujuan Kualanamu-Sultan Syarif Kasim II Pekan Baru dan QG 928 (Citilink) tujuan Kualanamu-Sultan Syarif Kasim II Pekan Baru.
Executive General Manager, Bayuh Iswantoro, melalui Branch Communication and Legal Manager Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto, mengatakan, kabut asap akibat karhutla mengganggu beberapa penerbangan dikarenakan asap yang berdampak jarak pandang di bandara tujuan rendah.
"Jarak pandangnya hanya sekitar 1.200-1.500 meter dari data BMKG. Karena itu, ada penerbangan yang mengalami pembatalan dan penundaan. Kami juga terus mengingatkan kepada operator di bidang penerbangan untuk mematuhui perinsip perinsip 3S+1C yakni safety, security, services, dan complaince," katanya.
Wisnu mengatakan, manajeman PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan langkah komunikasi dan koordinasikan kepada Otoritas Wilayah II, BMKG, PT Airnav Indonesia, instansi pemerintah, dan seluruh maskapai. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan keselamatan operasi penerbangan dan keselamatan serta kesehatan kerja di lingkungan Bandara Kualanamu untuk menjaga keselamatan operasional penerbangan (acceptable level of safety).
Dikatakannya, ada 5 upaya yang dilakukan yakni komunikasi dan koordinasi dalam mematuhi dan melaksanakan peraturan keselamatan operasi standar penerbangan. Kedua menjamin dan memastikan secara teknis agar segala fasilitas kualitas pendaratan termasuk landasan parking, lampu pendaratan, lampu runway dan alat bantu visual supaya berfungsi dengan baik. Dengan harapan, pada kondisi yang berkabut ini dimana visibility berkurang, tapi secara fungsi alat bantu navigasi pendaratan bisa berkerja secara optimal.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan BNPB untuk bersama-sama dalam mengawasi peta titik-titik yang berpotensi menjadi api yang ada di seputaran Sumatra Utara dan dengan BMKG bersama mengawasi peta titik api yang ada di Kawasan Sumatra dan Kalimantan karena imbas dari dampak asap ini adanya penurunan visibility penerbangan.
Selanjutnya, petugas bandara agar menggunakan alat pelindung diri (masker) bila beraktivitas di luar ruangan dan menjaga stamina/kebugaran tubuh dengan mengkonsumsi vitamin dan buah-buahan. Kemudian berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dalam upaya penindakan terhadap pelaku dugaan pembakaran lahan dan hutan di Sumatra Utara.
Wisnu menekankan, pihaknya menyiapkan hal-hal tersebut demi kenyamanan pengguna jasa di terminal khususnya bagi pengguna jasa yang terdampak keterlambatan atau pembatalan penerbangan akibat asap. "Dan kami menghimbau agar penumpang pesawat dapat memperhatikan informasi -informasi terbaru dari maskapai terkait status penerbangan," katanya.