Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting, menyatakan penyesalannya atas tindakan kepolisian menangkap dan memukuli anggotanya, Pintor Sitorus (Fraksi Partai Gerindra), saat terjadi demonstrasi ribuan mahasiswa, Selasa (24/9/2019).
Oleh karenanya, kata Baskami, pihaknya tengah mempertimbangkan memanggil pihak kepolisian guna menjelaskan. Kok bisa anggota legislatif ditangkap dan dipukuli. Padahal dia tengah memantau kegiatan yang dijalankan mahasiswa yang notabene adalah bagian dari masyarakat.
"Bagaimana mungkin anggota DPRD Sumut ditangkap dan dipukuli saat menyaksikan demonstrasi mahasiswa, tidak bisa dibenarkan itu," tegasnya menjawab medanbisnisdaily.com, Rabu (25/9/2019).
Sebagai langkah awal, ungkap Baskami, DPRD Sumut akan menyurati Kapolresta Medan guna mempertanyakan peristiwa penangkapan dan pemukulan Pintor tersebut. Surat dilayangkan setelah terlebih dulu melalui pembicaraan dengan fraksi-fraksi lainnya hari ini.
Baskami memahami bahwa kepolisian memiliki prosedur tetap dalam melakukan tindak pengamanan atau kekacauan tidak meluas. Tetapi melakukan penangkapan diikuti penganiayaan secara semena-mena atau serampangan tidak bisa dibenarkan. Oleh karenanya harus dijelaskan dan dipertanggungjawabkan.
Terhadap tindakan mahasiswa yang melakukan pelemparan dan pengrusakan, dia juga menyesalkannya. Sesungguhnya Baskami sudah meminta enam anggota dewan menjumpai mahasiswa dan menampung aspirasi mereka. Tetapi malah ditolak.
"Saya sudah tugaskan enam anggota dewan menjumpai mahasiswa tetapi kok diminta agar kami semua 100 orang harus turun," terangnya.
Demonstrasi mahasiswa yang meneriakkan penolakan terhadap penetapan sejumlah RUU oleh pemerintah dan DPR RI menyebabkan banyak kerusakan. Seperti, gedung DPRD Sumut akibat dilempari batu dan sejumlah mobil milik polisi yang dibalikkan.
Oleh kepolisian sebanyak 52 mahasiswa ditangkap akibat berbagai kerusakan yang terjadi. Tidak sedikit dari mereka mengalami luka-luka. Ikut pula ditangkap dan dipukuli anggota DPRD Sumut, Pintor Sitorus, meski akhirnya dilepas karena ternyata salah tangkap.