Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kuala Lumpur - Sedikitnya 306 mahasiswa asal Malaysia dievakuasi dari Pekanbaru, Riau dan Jambi karena kabut asap. Separuh dari mahasiswa-mahasiswa asing itu akan dipulangkan ke negara asalnya, Malaysia.
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Rabu (25/9/2019), Badan Penanggulangan Bencana Nasional (Nadma) mengumumkan evakuasi ini setelah kondisi kabut asap di Riau semakin memburuk.
"Dari jumlah ini, 165 mahasiswa akan dipulangkan ke Malaysia, sedangkan 141 orang lainnya akan dievakuasi ke Malaysia Hall di Jakarta," demikian pernyataan Nadma yang dirilis Selasa (24/9) waktu setempat.
Untuk mempercepat proses evakuasi, Nadma menyebut penerbangan komersial akan dikerahkan untuk membawa pulang 165 mahasiswa ke Malaysia. Kemudian 141 mahasiswa lainnya akan dibawa ke pusat evakuasi di Malaysia Hall dengan penerbangan domestik.
Nadma menyebut bahwa mahasiswa Malaysia yang dievakuasi ke Malaysian Hall di Jakarta akan tetap berada di sana selama masa darurat yang ditetapkan Gubernur Riau, Syamsuar, yakni antara 23-30 September.
"Mahasiswa yang tetap tinggal (di Jakarta) adalah mereka yang perlu mengajukan aplikasi ulang untuk visa, yang mungkin membutuhkan waktu lama, sementara itu ada beberapa mahasiswa baru yang masih menunggu persetujuan untuk izin tinggal sementara dari otoritas imigrasi Indonesia," sebut Nadma.
Ditekankan Nadma dalam pernyataannya bahwa pemerintah Malaysia yakin bisa mengevakuasi seluruh warga Malaysia dari area darurat.
Lebih lanjut, Nadma menyatakan bahwa rapat telah digelar dengan pihak Wisma Putra atau Kementerian Luar Negeri Malaysia, Angkatan Udara Malaysia (RMAF) dan badan-badan terkait lainnya untuk membahas operasi evakuasi untuk memulangkan mahasiswa Malaysia di Pekanbaru dan Jambi.
Dalam pernyataan terpisah, Wisma Putra menyebut pemerintah Malaysia memutuskan untuk menginisiasi proses evakuasi mahasiswa Malaysia setelah situasi darurat ditetapkan di Riau. Keputusan ini diambil setelah level kualitas udara Indeks Polutan Udara (API) di Riau dan sekitarnya mencapai angka berbahaya antara 550-700 API. Proses evakuasi akan dilakukan oleh Wisma Putra, Nadma dan Badan Keamanan Nasional serta Kementerian Pendidikan.
Nadma juga menyebut bahwa Wisma Putra dan Kedutaan Malaysia di Jakarta telah mengaktifkan ruang-ruang operasional untuk memuluskan proses evakuasi. dtc