Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sumatra Utara (Sumut) akan menambah luas tanam bawang putih dan bawang putih. Penambahan tersebut untuk mengatasi produksi yang masih minim di Sumut.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Dahler, mengatakan, untuk dua komoditas ini memang Sumut masih harus memasok dari Pulau Jawa agar bisa memenuhi kebutuhan. Bahkan untuk bawang putih harus impor.
"Karena produksi kita memang tidak bisa memenuhi kebutuhan. Jadi luas tanamnya akan terus diperluas supaya bisa menghasilkan produksi yang lebih banyak," katanya, Jumat (27/9/2019).
Meski tidak merinci berapa perluasan tanam bawang merah dan bawang putih, tapi Dahler menegaskan, pengembangan bawang merah dan bawang putih akan tetap difokuskan tahun ini sehingga bisa mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari Pulau Jawa dan impor. Diharapkan juga, semakin banyak petani yang tertarik untuk menanam atau pun mengembangkan kedua komoditas ini.
Petani bawang merah di Marelan, Sarimin, mengatakan, potensi pertanaman bawang merah di Sumut masih tinggi. "Bahkan di daerah dataran rendah seperti Marelan ini sudah bisa dikembangkan. Tidak lagi hanya di dataran tinggi seperti Karo dan Tapanuli. Hanya saja memang harus pintar untuk memilih benih dan varietas apa saja yang cocok agar jangan sampai gagal panen," katanya.
Pengamat pertanian Sumut Prof. Abdul Rauf, mengatakan, ada sejumlah daerah di Sumut yang potensial untuk pengembangan bawang merah yakni Kabupaten Karo, Dairi, dan Simalungun.
"Tapi luasannya masih minim. Karenanya, dinas-dinas terkait harus pro-aktif sehingga pelaksanaan program pengembangan bawang merah tidak setengah-setengah. Karena akan sangat disayangkan jika produksinya justru di bawah target dan bahkan gagal panen," katanya.
Sementara untuk bawang putih, menurut Rauf, memang sulit untuk dikembangkan di Sumut. Jika merujuk pada syarat tumbuhnya, pertanaman bawang putih paling sesuai adalah di daerah dengan ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau lebih dengan tanah berbatu. Jadi daerah yang potensial di Sumut adalah dataran tinggi seperti Karo, Tapanuli, Humbang Hasundutan dan Simalungun.
Hanya saja, kata Rauf, pengembangannya memang sulit karena iklim yang tidak mendukung. Karena dari beberapa daerah dataran tinggi yang sudah mencoba, panennya tidak bagus. Ketika kering umbinya menjadi kosong (kempes). Karena itu, untuk saat ini belum ditemukan daerah yang tepat di Sumut untuk budidaya bawang putih.
"Jika melihat pengembangan sebelumnya di Sumut, pertanaman bawang putih memang tidak prospektif. Karena jika dipaksakan, maka akan merugi. Tapi untuk bawang merah, masih bisa. Tentu perlu ditekankan ke petani kita sehingga berani untuk menanam bawang merah. Jika memungkinkan, petani juga harus didukung terutama soal ketersediaan benih," kata Rauf.