Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Sumut dan Organda Medan, mendukung rencana Kementerian Perhubungan RI dan Dinas Perhubungan Kota Medan, menghadirkan angkutan massal BTS di Medan. Rencananya, angkutan massal BTS (Buy The Services) berbasis jalan melalui skema pembelian layanan itu, beroperasi pada awal tahun 2020 nanti di 8 koridor (rute).
Ketua Organda Sumut, Haposan Siallagan, mengatakan angkutan massal BTS adalah program pemerintah yang bagus, yakni bagaimana menjadikan transportasi Mebidang, khususnya Kota Medan yang lebih baik.
"Dari Organda saya kira kami mendukung ini, seperti tadi kan disampaikan bahwa keterlibatan Organda di sini diprioritaskan. Karena itu saya kira tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mendukung," ujar Haposan Siallagan, usai rapat pembahasan optimalisasi layanan angkutan umum di kawasan Mebidang, di Hotel Cambridge, Jalan S Parman Medan, Jumat (27/9/2019).
Organda, ujar Haposan, pada posisi siap berkontribusi untuk mensukseskan progam angkutan massal BTS itu. "Sebab karena ini juga disampaikan oleh Pak Dirjen (Perhubungan Darat Kemenhub) di Yogyakarta dan ini juga disampaikan DPP organda kami dulu di Jakarta untuk seluruh Indonesia," sebut Haposan.
Bukankan sebaliknya kehadiran angkutan massal BTS bakal mengganggu angkutan kota yang selama ini beroperasi di Medan?. Haposan menyebutnya tidak mengganggu. "Kan tadi sudah jelas bahwa diberi kesempatan dulu bagi seluruh anggota Organda yang beroperasi di Medan dengan membuat perusahaan konsorsium.
Bahkan menurut Haposan, supir angkot juga diberi kesempatan bekerja di angkutan massal itu. Tetapi para supir nantinya yang sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM). "Artinya bukan yang ugal-ugalanlah," sebutnya.
Dukungan yang sama juga disampaikan Sekretaris Organda Medan, Jaya Sinaga. Hanya saja menurutnya harus ada penataan yang jelas bagaimana agar angkot yang selama ini beroperasi tidak terganggu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar, mengatakan tidak akan ada masalah terhadap angkot dengan beroperasinya nanti angkutan massal BTS itu. "Nanti angkot tetap ada dan menjadi semacam feeder-lah ke BTS ini," sebut Iswar.