Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Memulai tindakan pembubaran massa peserta demonstrasi di depan gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Medan, kurang lebih pukul 17.00 WIB, pasukan kepolisian yang terdiri atas Sabhara sempat kucar-kacir. Seperti senjata makan tuan, mereka "diserang" gas air mata yang ditembakkan ke arah massa. Sebagian personel tergeletak.
Ratusan anggota pasukan sempat harus berlari mundur dari penjagaan di sekitar pintu gerbang utama akibat tiupan angin yang mengarahkan gerakan gas air mata ke arah mereka. Tidak semuanya berhembus ke arah massa yang hendak dibubarkan.
"Tembakan gas air mata terhambat pohon jadi jatuhnya tidak jauh dari pasukan, makanya jadi ikut terhirup dan membuat mata pedih," ujar salah seorang perwira menengah yang berusaha berlindung di dalam gedung utama guna menghindari serangan gas air mata.
Di antaranya yang ikut kucar-kacir menyelamatkan diri dari "gempuran" gas air mata adalah Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan. Walau sudah mengoleskan odol di sekitar matanya, terlihat dia kesulitan melihat dan bernafas.
Beruntung bagi Direktur Direktorat Reserse Narkoba, Kombes Henry Marpaung. Posisinya yang berdekatan dengan gedung utama membuatnya terhindar dari petaka gas air mata.
Pantauan di lokasi, kurang lebih sepuluh orang polisi yang meringis kesakitan karena mata dan pernafasannya terserang gas air mata. Ada di antaranya yang muntah. Yang terjatuh saat berusaha menyelamatkan diri, dipapah.
Para polisi wanita berusaha membantu pasukan Sabhara yang kesusahan akibat gas air mata. Kepada mereka disiramkan air dan dikipas-kipas guna meredakan rasa sakit dan perih.
Saat ini kerumunan massa di badan Jalan Imam Bonjol Medan sudah terurai oleh siraman water cannon. Pasukan Sabhara terus berusaha memburu mereka. Pasukan Brimob ikut dikerahkan guna memperkuat.