Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Hamparan Perak. Pedagang buah yang nyaris menjadi korban peredaran uang palsu oleh dua warga Belawan, M Nuh Lubis (50) alias Wakno dan Bram Wahyu (39), enggan menjadi saksi di kepolisian. Alasannya, ia tak mau pekerjaannya terganggu. Karena berdagang buah menjadi sumber mata pencarian untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Bapak intel atau polisi, saya tanya dulu, kalau bapak intel atau polisi saya tak mau menjadi saksi mengenai uang palsu tadi, karena uangnya sudah saya serahkan dan uang saya sudah saya ambil kembali," ujar pedagang Br Hutasoit yang ditemui medanbisnisdaily.com di Pekan Minggu Klambir V Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (29/9/2019) malam.
Setelah memperkenalkan diri sebagai wartawan, wanita berusia di atas 50 tahun itupun mulai bercerita bahwa dirinya sempat menjadi korban peredaran uang palsu yang dilakukan dua orang pria yang menyaru membeli satu kilogram apel.
"Berapa sekilo harga apelnya Inang", kata seorang pria. "Dua puluh lima ribu," kataku. Pria itupun meminta dibungkuskan satu kilogram apel tanpa memilih lagi bentuk apel yang ku bungkus," kata Br Hutasoit yang mengaku tinggal dekat Polsek Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia.
Ketika kuserahkan apel itu, kata Br Hutasoit, pria itupun menyerahkan uang pembayaran dengan uang kertas lembaran Rp 100.000 dan pun mengembalikan sebesar Rp 75.000.
Namun saat bertransaksi sejumlah pria yang membuntuti kedua tersangka menyatakan uang yang dibayar tersebut palsu, sehingga Br Hutasoit meminta kembali uangnya dari pria pengedar uang palsu tersebut dan menyerahkan lembaran Rp 100.000 palsu itu kembali kepadanya.
"Saya tak ingin berurusan dengan pihak berwajib untuk bersaksi karena saya berjualan untuk mencari rezeki," ujar pedagang buah itu berulang kepada medanbisnisdaily.com
Akhirnya, Pekan Minggu Klambir V Kebun spontan ramai dikunjungi, bukan hanya para pembeli yang berbelanja, tapi juga sejumlah pria yang membuntuti kedua pengedar uang palsu tersebut yang dengan penuh amarah memukuli kedua tersangka.