Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Even wisata bahari kelas dunia, Sail Nias 2019, sudah berlalu, yakni 2-16 September. Nias sesaat menjadi perhatian masyarakat Indonesia, bahkan mungkin dunia internasional. Pertanyaanya sekarang apa tindak lanjut Sail Nias?. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, sepakat harus ada tindak lanjutnya sehingga Sail Nias 2019 tidak kesannya seremoni belaka.
Menurut Edy, 'jual menjual Nias' diperlukan sesuatu perlu campur tangan yang lebih besar karena infrastruktur harus lebih diperhatikan. Hal itu dikatakan Gubernur Edy menjawab medanbisnisdaily.com di Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Senin (30/9/2019).
Dia menyebutkan Nias membutuhkan infrastruktur. Nias membutuhkan pendidikan. Bahkan Nias itu perlu pendalaman budaya sehingga mereka tidak terisolir, bisa terbuka semuanya.
"Ini yang harusnya benar-benar itu dihitung karena letak geografisnya yang begitu jauh sehingga cost kan cukup tinggi. Untuk yang bisa kita jual di situ surfing-nya yang terbaik di dunia. Kemarin saya bilang nomor dua rupanya mereka membantah, yang terbaik di dunia," ujar Edy.
Sementara itu, Ketua DPD Asosiasi Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut, Solahudin Nasution, mengatakan Sail Nias menjadi momentum branding pariwisata Nias.
"Kalau dari kita, ada tidak ada Sail Nias, sebelum dan sesudah Sail Nias tetap menjual paket-paket wisata Nias," ujar Solahuddin.
Sedangkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Deni S Wardhana, juga mengatakan dukungannya terhadap pengembangan Nias. Menurutnya upaya-upaya menjual wisata Nias sedang dan terus dilakukan.