Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Pelabuhan Belawan yang sebelumnya menjadi tumpuan kalangan pengguna jasa dalam melaksanakan aktivitas ekspornya, kini mulai ditinggalkan.
Hal ini dapat dilihat dari aktivitas ekspor melalui Pelabuhan Belawan selama tahun 2019. Di mana hingga Agustus 2019 jumlah komoditas ekspor yang dikapalkan melalui Pelabuhan Belawan hanya berjumlah 8 jenis komoditas terdiri dari CPO, bungkil, karet, kayu lapis, kertas, ikan, karet mentah, material equipment dan alat pabrik.
Asisten Manajer Hukum dan SDM Pelindo 1 Cabang Belawan, Mufthi Rakhman, yang biasa disapa Alung kepada medanbisnisdaily.com, Senin (30/9/2019) mengatakan, tahun ini jumlah jenis komoditas ekspor yang dikapalkan melalui Pelabuhan Belawan merosot tajam yakni hanya tinggal 8 jenis komoditas. Padahal sebelumnya tidak kurang dari puluhan jenis komoditas diekspor melalui Pelabuhan Belawan.
Komoditas tersebut terdiri dari minyak kelapa sawit mentah dan turunannya atau Crude Palm Oil (CPO), bungkil, karet dan karet mentah, kayu lapis, kertas, ikan, material equipment serta alat pabrik. “Tahun ini cuma delapan jenis komoditas tersebut yang dikapalkan ke mancanegara melalui Pelabuhan Belawan," katanya.
Sekarang ini, kata Alung, pengguna jasa lebih memilih aktivitas ekspor melalui terminal peti kemas Belawan International Container Terminal (BICT).
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Utara Khairul Mahalli mengatakan, barang lebih dulu diantarpulaukan dari Sumut ke Jakarta dan Surabaya, baru diekspor dari sana. “Konsolidasi barang untuk tarif yang lebih bersaing," katanya melalui sambungan selular.