Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bekasi - SMK Teknologi Nasional, Bekasi, melarang para siswa ikut dalam aksi demo di DPR Jakarta. Siswa yang terbukti ikut demo akan diberi sanksi tegas oleh pihak sekolah.
"(Surat edaran berisi) melarang siswa untuk melakukan ajakan-ajakan demo itu," ujar Pembina OSIS sekaligus guru SMK Teknologi Nasional Bekasi, Suroto Budianto, di ruangannya, Jalan Irigasi II, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (1/10/2019).
Surat tersebut disebar ke setiap siswa sejak Senin (30/9) kemarin. Sanksi disiapkan bagi para pelajar yang nekat demo, konsekuensinya ditegur hingga dikeluarkan dari sekolah.
"Kalau konsekuensinya yang pertama kita sudah berikan pengarahan, kemudian peringatan, perjanjian, 3 kali dia melakukan kesalahan berturut-turut, ya mungkin akan naik ke bagian kesiswaan, nanti dari bagian kesiswaan, mengajukan kepada kepala sekolah, dari kepala sekolah mungkin diambil berkas dan dikembalikan kepada orang tua," ujar Suroto.
Selain itu, SMK Teknas rutin memberikan pembinaan dan pengecekan barang bawaan siswa. SMK Teknas memberlakukan absensi masuk dan pulang sekolah untuk mencegah pelajarnya bolos demi ikut demo.
"Iya ada, terus juga setiap guru mereka punya absen masing-masing. Jadi guru jam pertama-kedua absen, guru jam ketiga-keempat absen sampai delapan. Jadi masing-masing guru punya absennya, jadi bocah itu nggak bisa kabur," ujarnya.
Meski Disdik Kota Bekasi telah mengeluarkan imbauan agar sekolah melarang muridnya pulang sebelum dijemput kerabat, di SMK Teknas belum menerapkan aturan tersebut.
"Bisa jadi, saat kepala sekolah memberikan instruksi, 'anak jangan disuruh pulang dulu sebelum ortu jemput' ya mungkin kalau ada instruksi seperti itu ya saya siap membantu para pembina yang lain untuk jangan pulangkan siswa sebelum orang tua menjemput," tuturnya.dtc