Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Aksi damai oleh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Sumut di depan gedung DPRD Sumut, siang tadi, Rabu (2/10/2019) disusupi provokator. Hal itu terindikasi dengan adanya selebaran "liar" yang berisi sejumlah statement. Tidak diketahui siapa pembuat dan penyebar selebaran itu. Pastinya kejadian itu sempat membuat koordinator aksi, Sabam Manalu geram.
"Siapa yang menyebarkan ini. Kami tidak pernah mengeluarkan statement seperti ini. Kami tidak ada urusan dengan RUU KUHP atau KPK. Kedatangan kami ingin menegaskan tuntutan kami sebelumnya tentang penolakan RUU Ketenagakerjaan," kata Sabam.
Meski KSPSI Sumut menolak revisi UU Ketenagakerjaan dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, namun KSPSI, sambung Sabam, percaya dengan Presiden Jokowi akan berpihak kepada buruh dan menjaga beliau menyelesaikan tugasnya.
"Jangan coba-coba menghalang-halangi pelantikan Presiden Jokowi. Kami minta polisi tangkap penyusup di aksi ini. Kami juga menyesalkan oknum-oknum yang memanfaatkan pelajar ikut demo. Itu anak-anak kami," kata Sabam.
Selebaran itu sendiri berjudul mosi tidak percaya. Selebaran itu ditulis di kertas tanpa kop surat atau pun yang menjelaskan lembaga yang mengeluarkan selebaran.
Adapun sejumlah statement yang tertulis di selebaran itu antara lain, tolak RUU KUHP, tolak RUU Ketenagakerjaan, tolak pimpinan KPK yang bermasalah. Tolak TNI dan Polri yang menempati jabatan sipil. Sahkan RUU PKS. Stop kriminalisasi aktivis. Selesaikan masalah karhutla, usut tuntas kasus pelanggaran HAM dan stop militerisme di Papua.