Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini berhasil berbalik arah dengan ditutup menguat naik 22 poin atau naik 0,37% di level 6.061. Penguatan saham ditopang oleh 2 sektor saham yang mengalami penguatan yakni sektor keuangan 1% dan infrastruktur 0,49%. Sisanya masih mengalami pelemahan.
Adapun saham yang saat ini terpuruk yakni saham emiten rokok yang amblas karena rencana kenaikan harga jual rokok eceran berbagai merek yang naik tahun depan sebesar 35% dan cukai rokok yang melonjak 25%. Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah 3,55%, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) amblas 4,44%. Sementara PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) diakhir sesi mampu bertahan di level penutupan sebelumnya.
Seiring dengan IHSG, nilai tukar rupiah juga berhasil kembali menguat 0,318% di kisaran level 14.129/dolar AS.
"Penguatan nilai tukar rupiah disinyalir berasal dari kembalinya kepercayaan investor asing ke pasar keuangan dalam negeri," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Jumat (4/10/2019).
Berdasarkan laporan dari Bank Indonesia (BI), arus modal asing mengalir ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN) Sebesar Rp 137,9 triliun, saham Rp 52,4 triliun dan lainnya ke obligasi korporasi serta Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Gunawan mengatakan, investor asing lebih memilih untuk beralih ke investasi safe heaven dan tidak jarang juga melirik investasi pada negara berkembang. Hal ini masih ditengarai laporan data ekonomi produksi manufaktur dan data ketenagakerjaan AS yang tidak sesuai ekspektasi. Selain itu, ada juga faktor perang dagang AS dengan Cina dan situasi politik AS yang mulai tidak stabil.