Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sekitar enam jam setelah acara tasyakuran terhadap Lily Pintauli Siregar dibuka, Minggu (6/10/2019), nyaris tak ada waktu baginya untuk rehat duduk dikursi. Semua tamu yang hadir "memperebutkan" dirinya untuk berfoto.
Tasyakuran digelar di rumah keluarga Lily di Jalan Garu VI No 18AA, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas. Dia merupakan satu dari lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru terpilih dan akan dilantik Desember mendatang.
Kerabat sesama aktif di Lembaga Swadaya Masyarakat, akademisi kampus yang mengenalnya akrab, rekan semasa kuliah (S1 dan S2), saudara satu keluarga, para pengacara serta pejabat berbagai institusi, "berlomba-lomba" ingin berfoto dengannya.
"Kesempatan terakhir ini bagi kita bisa berfoto dengan bebas, nanti kalau dia resmi memimpin KPK mana bisa lagi suka-suka," ujar salah seorang aktivis LSM.
Maka Lily yang juga mantan pimpinan di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban menjadi rebutan. Seiring dengan kedatangan para undangan yang terus mengalir datang dan pergi, yang berkeinginan berfoto dengannya juga seperti itu.
Secara berkelompok, tamu yang ingin berfoto mengantre. Ada yang sabar ada pula ingin lebih dulu. Tak jarang sesudah berfoto secara berkelompok, ada yang meminta hanya berdua. Atau bertiga juga suami dan istri. Itulah kenapa Lily tak sempat mengaso. Bersama suaminya.
"Iyalah pulak, kapan lagi bisa puas berfoto dengan dia kalau tak sekarang," ungkap Bupati Serdang Bedagai, Sukirman, yang turut hadir menjawab medanbisnisdaily.com.
Mulai dari Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Utara (Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah), Pangdam I Bukit Barisan (Mayjen Sabrar Fadhillah), Wakil Kapoldasu (Brigjen Mardiaz Kusin), Kapolresta Medan (Kombes Dadang Hartanto), anggota DPRD Sumut (Irham Buana Nasution), Bupati Dairi (Edi Keleng Ate Berutu), turut hadir.
Ditambah anggota panitia seleksi pimpinan KPK (Hendardi), mantan Gubernur (Erry Nuradi), Hakim PHI (Minggu Saragih), serta aktivis-aktivis senior. Seperti, Syamsul Hilal, Sahat Lumbanraja dan sebagainya.