Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Wacana tiket masuk Rp 14 juta jadi sorotan sejumlah pemangku kepentingan di Taman Nasional Komodo. Diduga akan ada beberapa dampak, terutama bagi warga lokal.
Seorang warga yang juga ranger di Pulau Komodo menjelaskan hal itu. Ia mengatakan, kemungkinan adanya tiket premium sangat berpotensi merugikan warga Kampung Komodo yang berjualan suvenir. Pendapatan warga lokal dikhawatirkan mati.
"Pertama dia dijadikan wisata premium dalam jangka waktu pendek itu merugikan. Terutama bagi pedagang suvenir, karena yang belanja rata-rata kelas menengah dan kalau elite atau kelas atas biasanya di Labuan Bajo," kata Ridwan Akbar, ranger di TN Komodo, Sabtu (5/10/2019).
"Di sini ada satu kafe modern dan beberapa milik warga lokal dari Kampung Komodo yang menunya juga lokal. Jadi harus ada pendekatan ke orang lokal dan tidak semata-mata memikirkan bisnis," tegas Ridwan.
Ridwan mengatakan bahwa tidak banyak kunjungan turis ke Kampung Komodo. Bila ada, itu hanya mereka yang menginap. Ridwan sendiri mengaku sudah mengetahui wacana kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo menjadi Rp 14 juta. Selain wacana itu, ia turut menyinggung rencana pembatasan kunjungan wisatawan.
"Kalau yang saya dengar itu per tahun. Dan ada wacana batas maksimum kunjungan setiap hari, yakni 500 orang," kata dia seraya melanjutkan, "Kita masih mendalami dan nanti ada diskusi. Karena ada turis luar dan juga aktivis yang memperjuangkan penolakan penutupan Pulau Komodo."dtc