Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Prestasi Manchester United menurun semenjak ditinggal Sir Alex Ferguson pada 2013 lalu. Sebetulnya, apa yang membuat The Red Devils kini tak lagi berjaya?
Fergie pensiun dengan meninggalkan kejayaan. Ironisnya, setelah itu status MU sebagai tim kuat pun perlahan sirna. Menjadi juara di Liga Inggris tak kunjung trercapai. Meraih gelar bergengsi lainnya seringkali tampak seperti fatamorgana ketimbang menjadi realita.
Padahal, selama enam tahun terakhir, MU tak kesulitan mendatangkan pemain-pemain berharga mahal. Target-target tinggi pun terus dicanangkan. Tapi hasilnya selalu jauh dari harapan.
Orang pun bertanya-tanya, mengapa MU kini lebih sering merana daripada bahagia? Sejumlah analisis pun coba diangkat, dan akhirnya muncul beberapa faktor yang ditengarai sebagai alasan lunturnya kedigdayaan The Red Devils yang sudah dibangun Fergie selama seperempat abad.
1. Ketiadaan Direktur Olahraga
Lowongnya posisi ini membuat MU seperti kehilangan arah. Pembelian pemain yang dilakukan seringkali tidak sesuai dengan keinginan manajer. Bahkan kadang MU kesulitan mendapatkan pemain.
Saat ini. MU menyerahkan operasional klub pada Ed Woodward, termasuk soal kebijakan transfer. Seringkali keputusannya tak sejalan dengan para manajer. Jose Mourinho pun merasakannya. Akibatnya, pembangunan kekuatan klub tak berjalan optimal.
2. Seringnya Gonta-Ganti Pelatih
Tak ada arah jelas dalam membangun klub membuat tugas manajer kian berat. Mereka dituntut memberikan prestasi instan. 4 manajer plus 1 caretaker dalam 6 tahun merupakan bukti ketidaksabaran direksi dalam membangun klub.
Padahal, Fergie butuh waktu lama untuk bisa menjadikan MU tim tersukses di Inggris. Selain itu, gonta-ganti manajer juga menghasilkan gaya permainan yang berubah-ubah, membuat fondasi skuat tak pernah kokoh. Manajer MU saat ini. Ole Gunnar Solskjaer, pun merasakan hal yang sama.
3. Sejumlah Transfer Gagal
Tak sabaran sih tidak masalah, asal mampu membangun tim yang kuat dan mampu bersaing. Jangan lupa, membeli pemain yang tepat untuk menamba kekuatan klub. Lihat saja Chelsea dan Manchester City.
Tapi hal serupa tak terjadi pada MU. Sejumlah pemain gagal tampil cemerlang selama berseragam The Red Devils. Ironisnya, tak sedikit yang justru tampil bagus seusai meninggalkan MU. Sebut saja Angel Di Maria, Daley Blind, hingga Romelu Lukaku.
4. Pemain Mahal Minim Kontribusi
Imbas dari transfer gagal tak sampai di situ. Masih banyak pemain yang sampai sekarang masih bertahan di Old Trafford tapi tak mampu memberikan efek nyata pada klub. Karena gagal berkontribusi, pembelian MU terkesan mahal dan boros.
Namun hal ini tak sepenuhnya salah pemain. Manajer yang tak mampu memaksimalkan peran sang pemain juga berakibat potensi sang pemain tak keluar maksimal.
5. Gagal Memaksimalkan Pogba
Paul Pogba dibeli mahal oleh MU karena kualitas yang ditampilkannya sewaktu bermain di Juventus. Tapi selama di Old Trafford, Pogba malah lebih sering mendapat kritikan dibandingkan menjuai pujian. Penampilannya cenderung angin-anginan bersama MU. Padahal, sewaktu membela timnas Prancis, Pogba nyaris selalu tampil bagus, termasuk mengantar Les Bleus menjuarai Piala Dunia 2018. dtc