Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Nama Emil Salim tengah ramai diperbincangkan sejak disebut sesat oleh Arteria Dahlan. Arteria Dahlan mencibir Emil Salim di program TV Mata Najwa pada Rabu (9/10/2019) kemarin.
Emil Salim sendiri merupakan salah seorang ekonom senior di Indonesia. Dikutip dari berbagai sumber, Kamis (10/10/2019), Prof. Dr. Emil Salim atau biasa dikenal dengan Emil Salim lahir di Lahat, Sumatera Selatan, 8 Juni 1930.
Di tahun 1951-1958, Emil Salim menduduki bangku kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah lulus, tepatnya di tahun 1959-1964 Emil melanjutkan kuliahnya lagi di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, Department of Economics.
Anak dari pasangan Baay Salim dan Siti Syahzinan tersebut sempat menjadi Tim Penasihat Ekonomi Presiden pada tahun 1966. Dia juga pernah menjadi bagian Anggota Tim Penasihat Menteri Tenaga Kerja tahun 1967-1968 dan Anggota Tim Teknis Badan Stabilitas Ekonomi tahun 1967-1969.
Di tahun 1971-1973, Emil Salim juga sempat mengajar sebagai Dosen di Seskoad dan Seskoal, sekaligus menjadi Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara merangkap Wakil Kepala Bappenas.
Tak sampai di situ, Emil Salim juga pernah menjadi Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup di Kabinet Pembangunan III 1978-1983, sebelum akhirnya menjabat menjadi Menteri Perhubungan Kabinet Pembangunan II tahun 1973-1978.
Sebelum menduduki sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, merangkap Anggota Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup 2010-sekarang, Emil Salim pernah menjadi Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kabinet Pembangunan IV-V 1983-1993. Lalu Guru Besar FEUI tahun 1983, Ketua Dewan Ekonomi Nasional DEN-1999, sampai Dewan Pertimbangan Presiden, Anggota Bidang Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan 2007-2010 juga sempat ia cicipi.
Emil Salim kerap mengkritik kebijakan pemerintah saat ini. Terakhir, ekonom senior ini mengkritik rencana pemindahan ibu kota yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Menurut Emil, beberapa alasan pemerintah untuk memindahkan ibu kota yang dijabarkan dalam dokumen perencanaan gagasan ibu kota baru keliru.