Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kalender even Danau Toba 2019 akan segera berakhir seiring akan berakhirnya tahun 2019. Program Kementeriaan Pariwisata yang ikut disusun oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) ini menyisakan tiga gawean lagi. Yakni Festival Tenun Nusantara (Taput, 17-19 Oktober). Samosir Solu Bolon Festival (Samosir, 7-10 November) dan Festival Danau Toba (Simalungun, 9-12 Desember). Sedangkan 14 gawean lainnya sudah berlangsung di berbagai kabupaten di kawasan Danau Toba (KDT).
Kalender even ini disusun untuk mencapai target 1 juta wisatawan mancanegara (wisman) yang diproyeksikan Kementeriaan Pariwisata pada 2019. Namun agaknya, target itu masih jauh dari harapan.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut yang diolah medanbisnisdaily.com, Minggu (8/9/2019), total jumlah wisman ke Sumut selama periode Januari-Juli 2019 sebanyak 144.750 orang. Dari jumlah itu, 65.362 orang di antaranya atau 45,16% berasal dari Malaysia. Ada penurunan pada periode yang sama tahun 2018, di mana jumlah wisman asal Malaysia sebanyak 74.124 orang.
Sementara wisman yang berkunjung ke Sumut itu belum tentu semua mengunjungi Danau Toba. Soalnya
jika merujuk data jumlah wisman selama periode itu, yang masuk melalui Bandara Kualanamu 137.540 orang. Sedangkan yang masuk melalui Bandara Silangit 4.838 orang. Besar kemungkinan wisman itu umumnya mengunjungi destinasi wisata di Medan dan sekitarnya.
Menanggapi itu, salah seorang pegiat pariwisata di Sumut, Eka Rina mengatakan, tak ada gunanya even bagus tapi minus promosi. Dijelaskan Owner Sumatera Wonder Trips (SWT) ini, banyak pelaku atau pegiat wisata yang tak tahu kalender even itu.
"Saya tidak tahu, apa saja program promosi yang sudah dikerjakan pihak terkait untuk keberhasilan even ini. Tapi sepenglihatanku, hanya promo biasa, spanduk, baliho. Kalau promo ke luar negeri, aku gak tahu," katanya pada medanbisnisdaily.com, Kamis (10/10/2019).
Selain itu, sambung Rina, evet yang tak lain produk jualan, kenapa tidak banyak yang repeat order? Mereka datang sekali, lalu selesai dan tidak kembali lagi. Biasanya jika ada even yang bagus, maka wisatawan akan datang kembali.
"Kalau di SWT tamu kami sebenarnya repeat order atau temennya tamu yang pernah kami layani. Aku melihat di sini, jika tamu kita perlakukan baik dan mereka puas, maka merekalah alat promosi yang paling baik," kata Rina.