Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Indramayu - Arfan, bayi berusia 10 bulan, meninggal akibat tersetrum di rumah kontrakan orang tuanya di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Andarwati, orang tua Arfan, menangis histeris di Puskesmas Jatibarang.
Video Andarwati yang menangis histeris sembari menggendong Arfan viral. Andarwati tak menyangka anak ketiganya itu meninggal akibat tersengat listrik. Dalam video berdurasi 39 detik itu, Andarwati memohon ampunan kepada Maha Kuasa.
Kepala Puskesmas Kecamatan Jatibarang Ndaru Takaryanto mengatakan Arfan sudah dalam kondisi meninggal dunia saat dibawa ke puskesmas. "Saya cek detak jantungnya, sudah tidak ada. Begitupun dengan nadi di tangan dan lehernya, tidak teraba. Pernafasan sudah tidak ada, matanya sudah midriasis," kata Ndaru saat dihubungi detikcom, Kamis (9/10/2019).
Setelah mengecek kondisi Arfan, Ndaru mengaku langsung melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP). Tujuannya untuk mengembalikan fungsi napas dan peredaran darah di tubuh. Namun, jantung Arfan tetap tak berdetak.
"Kita lakukan RJP, tidak berhasil. Saat itu kondisi kulitnya sudah biru. Dari pemeriksaan, kesimpulannya pas dibawa ke UGD Puskesmas kondisinya sudah tidak ada (meninggal dunia)," ucap Ndaru.
Dari informasi yang diterima detikcom, Arfan merupakan anak ketiga dari pasangan Andarwati dan Madyani. Suami-istri asal Kabupaten Kuningan, Jabar, itu mengontrak rumah yang dijadikan sebagai tempat produksi roti.
Diberitakan sebelumnya, video Andarwati yang menangis sembari menggendong bayinya itu viral. Dari keterangan video tersebut, bayi itu tersengat aliran listrik dari charger ponsel orang tuanya yang berada di pinggir kasur.
Sementara itu, ketika dimintai konfirmasi, Kapolres Indramayu AKBP M Yoris Maulana Marzuki membenarkan Arfan meninggal dunia akibat tersetrum, tapi bukan karena charger ponsel. Bayi itu tersetrum kabel pembuat roti yang terkelupas. Yoris mengatakan rumah kontrakan orang tua korban dijadikan tempat produksi roti. dtc