Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah Kota (Pemko) Medan mendukung usaha Pusat Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat Nelayan (P3MN) dalam melakukan pengendalian sampah di masyarakat, khususnya di Kampung Nelayan, Belawan. Hal itu dikatakan Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, saat menerima audiensi pengurus P3MN di Medan.
Akhyar Nasution mengatakan, sampah merupakan urusan setiap orang dan Pemko Medan bertugas untuk menyiapkan area sebagai lokasi pembuangan sampah. "Namun yang penting adalah bagaimana masyarakat juga berpartisipasi menyiapkan tempat sampahnya sendiri," ujarnya.
Akhyar Nasution juga mengatakan, Pemko Medan memberikan ruang yang luas untuk komunitas-komunitas yang mau peduli dalam menangani persoalan sampah, sehingga tidak harus menunggu pemerintah. "Silahkan masyarakat melakukan kegiatan dan utamanya bagaimana mengubah mindset. Maka setiap orang, dimanapun dan kapanpun, harus saling mengingatkan agar tidak membuang sampah sembarangan," tuturnya.
Pemko Medan, ujarnya, membuka ruang yang tidak lagi sifatnya seremonial belaka. Ada tindakan langsung, misalnya saat pesta diberikan pesan para tamu undangan agar mau peduli terhadap sampah. Jangan membuang begitu saja.
"Dimanapun harus disuarakan, jangan hanya bersuara saat seremonial. Tetapi harus berani kapanpun dan dimanapun menyuarakan. Karena merubah mindset bukan hal yang mudah. Karena itu, Pemko Medan mendukung komunitas nelayan di Kampung Nelayan Seberang Belawan yang aktif mengendalikan sampah," jelasnya.
Sementara pengurus P3MN, Nova Anggreina, mengatakan, persoalan penanganan sampah bukanlah persoalan sepele. Karena itu dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak.
P3MN bersama Bank Sumut, melalui program CSR, melakukan kegiatan pengendalian sampah, khususnya bagaimana laut Belawan bebas sampah.
"Sampah merupakan hal kecil yang dianggap sepele terhadap kehidupan manusia. Tak jarang saat banjir, pemerintah disalahkan. Hujan adalah keniscayaan tetapi banjir bisa diperdebatkan. Salah satu penyebab banjir adalah tindakan membuang sampah secara sembarang," jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/10/2019).
Nova mengatakan, audiensi yang dilakukan P3MN bertujuan agar pemerintah daerah, khususnya Kota Medan, bersedia memfasilitasi berbagai pihak untuk peduli terhadap lingkungan.
"Produsen penghasil plastik harus ikut memberikan tanggung jawab dalam pengendalian sampah. Jika perusahaan melihat ketika parit-parit kota Medan dipenuhi sampah plastik, seharusnya mereka tergerak membersihkannya," tuturnya.