Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Setiap tanggal 10 Oktober, hari kesehatan jiwa selalu diperingati diseluruh dunia. Pada tahun ini atau pada peringatan ke-27, tema yang diangkat adalah promosi kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri (Mental Health Promotion and Suicide Prevention).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dr Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, sedikitnya ada 800.000 kejadian bunuh diri pertahun atau rata-rata setiap 40 detiknya diseluruh dunia. Menurutnya, hal ini karena memang banyaknya orang yang kesehatan jiwanya terganggu, terutama akibat depresi.
"Tekanan jiwa (depresi) ini bisa karena bencana, tekanan hidup, ekonomi, dan juga merasa kehilangan atau merasa hidup sendiri," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (10/10/2019).
Oleh karena itu, sambung dia, kesehatan jiwa kini telah menjadi salah satu dari 12 program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga. Dimana salah satu indikatornya yaitu, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tidak diterlantarkan.
"Jadi memang masalah gangguan kesehatan jiwa sudah menjadi perhatian dari pemerintah. Sebab angkanya juga meningkat terus," jelasnya.
Alwi memaparkan, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevelensi kejadian gangguan jiwa berat ada 0,15% dan meningkat menjadi 0,18% pada tahun 2018 di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk gangguan mental emosional penduduk diatas usia 15 tahun, pada tahun 2013 sebanyak 6,1% dan menjadi 9,8% pada 2018.
"Jd memang terjadi peningkatan. Bahkan secara kasat mata kita lihat, saat ini semakin banyak ODGJ di jalan-jalan. Ini juga baik karena pengaruh narkoba, maupun kecanduan game," tandasnya.