Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Lhokseumawe. Jembatan dengan konstruksi kayu sebagai urat nadi perekonomian masyarakat dua desa, yakni Plue Pakam dan Buket Makarti, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara rusak parah, alhasil pendistribusian hasil pertanian warga masyarakat terganggu.
Padahal dua desa tersebut merupakan salah satu penghasil pinang dan kakao, hasil panen petani selalu dijual kepada pedagang pengepul dan selanjutnya dikirim ke Medan Sumatera Utara untuk dieksport ke sejumlah negara tujuan.
Untuk memperbaiki jembatan yang rusak tersebut, saat ini Pemerintah Aceh Utara bekerjasama dengan Satgas TMMD ke 106 sedang membongkar konstruksi jembatan tersebut dan diganti yang baru.
“Konstruksi jembatan kayu sehingga sudah ada sebagian yang lapuk, saat ini personil dan Satgas TMMD ke 106, sedang membongkar jembatan tersebut dengan alat berat dan diperbaiki kembali, sehingga warga masyarakat doharapkan bisa kembali lancar mengangkut hasil pertanian,” ungkap Dansatgas TMMD ke-106, Letkol Inf Agung Sukoco, SH, Senin (14/10)
Diakui, kedua desa tersebut memiliki potensi sumber daya alam cukup lumayan terutama sektor perkebunan. “Dua desa tersebut masing-masing Plue Pakam dan Buket Makarti sebagai salah satu penghasil pinang dan kakao di Aceh Utara, capaian panen lumayan tinggi hasilnya, oleh karena itu butuh sarana transportasi agar hasil panen tidak terkendala, karena pinang misalnya pasar eksport nya sampai ke India,” katanya.
Saat ini, urai Letkol Inf Agung Sukoco yang juga Dandim 0103 Aceh Utara, sedang memperbaiki jembatan yang rusak dan mudah-mudahan tidak terlalu lama jembatan tersebut bisa dimanfaatkan kembali.